REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Meski hari raya Idul Fitri telah berlalu, harga daging sapi belum mau turun. Harga daging sapi masih bertahan di kisaran harga Rp 120 ribu per kg.
Seorang pedagang daging sapi di Pasar Induk Cikurubuk Kota Tasikmalaya, Tina Juwita Fadilah mengatakan, harga daging sapi masih Rp 120 ribu per kg. Kenaikan harga daging sapi dimulai beberapa hari sebelum Lebaran.
"Sebelumnya harga daging sapi jatuh di kisaran Rp 105 ribu sampai Rp 115 ribu per kg," kata Tina kepada Republika.co.id, Ahad (10/7).
Sebelum Lebaran tahun lalu, harga daging sapi Rp 97 ribu per kg. Menjelang Lebaran harganya naik menjadi Rp 120 ribu per kg. Sampai setelah Lebaran 2015 harganya tidak turun lagi. Sekalipun turun hanya sampai di kisaran Rp 105 ribu per kg.
Menjelang Lebaran 2016, harga daging sapi naik kembali. Harganya di kisaran Rp 120 ribu sampai Rp 125 ribu per kg. Setelah Lebaran tahun ini, harga daging sapi belum kembali turun ke harga semula di kisaran Rp 105 ribu sampai Rp 110 ribu per kg.
Pedagang lainnya di Pasar Cikurubuk, Suryani menerangkan, harga daging sapi masih dijual Rp 120 ribu per kg. Sebab, menjelang Lebaran harga daging sapi tidak naik seperti harga bahan pokok lainnya. Menurutnya, penjualan daging sapi cukup ramai. Tapi sering mendapat keluhan dari pembeli karena harganya mahal.
"Pelanggan banyak yang komplain karena tidak turun-turun, mau diturunkan bagaimana setahun terakhir ini harganya tinggi," ujar Suryani.
Suryani mengatakan, pasokan daging sapi tidak ada kendala. Pembelinya pun cukup ramai. Sebab, setelah Lebaran tiba musim hajatan. Namun, keuntungan dari penjualan tahun ini sangat sedikit dibanding tahun lalu. Selain itu, tahun ini banyak pembeli yang mengeluhkan harga.
Salah seorang konsumen di Pasar Cikurubuk, Mimah Fatimah mengungkapkan, harga daging sapi semakin mahal dan semakin berat dibeli. Ia mengakui, harga daging sapi memang sudah lama menjadi mahal. Menurutnya, pemerintah harus berupaya mengembalikan harga daging ke harga yang lebih terjangkau.
Ikuti Whatsapp Channel Republika