Ahad 10 Jul 2016 03:58 WIB

Laju Inflasi Padang Terendah Secara Nasional

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Angga Indrawan
Kota Tua Padang.
Foto: Antara
Kota Tua Padang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada Juni 2016, Kota Padang mengalami inflasi sebesar 0,10 persen. Inflasi di Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar) ini merupakan yang terendah secara nasional.

"Dari update berita resmi statistik (Badan Pusat Statistik), inflasi Kota Padang terendah di Indonesia," kata Kepala Bagian Perekonomian Setda Kota Padang, Edi Dharma dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Sabtu (9/7).

Berdasarkan data yang ia peroleh, inflasi Kota Padang pada Juni, yakni 0,10 persen. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni 0,22 persen.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia wilayah Sumatra Barat, Puji Atmoko menyebutkan, secara tahun berjalan (year to date-ytd) provinsi itu mengalami inflasi pada tingkat cukup rendah, yakni 0,20 persen (ytd). Sementara secara tahunan, ia melanjutkan, laju inflasi Sumatra Barat pada Juni berada pada level 3,23 persen (year on year-yoy).

"Pencapaian inflasi bulanan (mtm) posisi Juni tersebut, menjadikan Provinsi Sumbar sebagai daerah dengan laju inflasi terendah secara nasional," ujar Puji.

Ia menjelaskan, ditengah peningkatan konsumsi masyarakat pada bulan Ramadhan, tekanan inflasi relatif terkendali. Sementara perkembangan harga bulanan di tingkat nasional, mencatatkan inflasi sebesar 0,66 persen (mtm).

Secara spasial, ia menjabarkan, inflasi di Sumbar disumbang oleh Kota Padang dan Bukittinggi, yang masing-masing tercatat inflasi sebesar 0,10 persen (mtm) dan 0,73 persen (mtm). Namun, ia melanjutkan, inflasi tersebut menjadikan Kota Padang sebagai daerah dengan laju inflasi terendah secara nasional. Sementara Kota Bukittinggi, kata Puji, berada pada urutan ke-38 sebagai kota yang mengalami inflasi tertinggi secara nasional.

Ia menyebutkan, komoditas kelompok barang yang diatur pemerintah (administered price) dan kelompok inti (core) menjadi sumber utama inflasi Sumbar pada Juni 2016. Komoditas kelompok barang yang diatur pemerintah dan kelompok inti tercatat masing-masing mengalami inflasi bulanan sebesar 0,38 persen (mtm) dan 0,23 persen (mtm).

Kenaikan harga pada kelompok barang yang diatur pemerintah, Puji menuturkan, disumbang oleh kenaikan tarif listrik yang mulai diberlakukan sejak 1 Juni 2016 untuk tarif tegangan rendah, menengah dan tinggi serta adanya penyesuaian tarif cukai tembakau. Sementara itu, kenaikan harga kelompok inti, ia melanjutkan, disumbang oleh kenaikan harga minuman tidak beralkohol dan sandang sebagai dampak peningkatan permintaan masyarakat selama Ramadhan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement