REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Jumlah korban meninggal dunia dalam kecelakaan yang melibatkan Bus Pariwisata Parahyangan bertambah menjadi sembilan orang. Sebanyak tujuh korban meninggal dunia di lokasi kejadian, Kolonel Masturi Km 4 Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara. Sedangkan dua korban meninggal dunia di RSUD Cibabat, Kota Cimahi. "Untuk korban luka ringan dan berat masih dilakukan pendataan oleh tim dari Satlantas Polresta Cimahi," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Drs Yusri Yunus kepada para wartawan, Jumat (8/7).
Seperti diberitakan, Bus wisata Parahyangan Nopol T 7035 DL mengalami kecelakaan di Jl Kolonel Masturi, KM 4 Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, Jumat (8/7) sekitar pukul 15.30 WIB. Akibat kecelakaan tersebut sedikitnya enam orang meninggal dunia dan beberapa orang mengalami luka ringan dan berat. Kecelakaan tersebut diduga bus wisata sarat penumpang itu mengalami rem blong. Akibat rem blong sopir bus tersebut tak bisa mengendalikan laju kendarannya sehingga menyeruduk dua buah mobil yang ada di depannya.
Yusri menjelaskan Bus Parahyangan melaju dari arah Cisarua menuju Cimahi. Jalur Cisarua menuju Cimahi tersebut menurun dan berkelok. Saat itulah bus tersebut mengalami nahas lantaran remnya tak berfungsi. Dalam kondisi tak terkendali, bus tersebut oleng ke kiri dan menabrak pembatas perumahan The Orchrad serta sebuahkios tambal ban. Meski telah menabrak pembatas jalan dan kios tambal ban, bus tersebut tetap melaju dengan posisi terbalik. "Dalam posisi terbalik bus tersebut meluncur ke bawah dan menabrak dua unit mobil yang ada di depannya," kata dia.
Dua mobil yang diseruduk bus nahas tersebut yaitu Suzuki Katana Nopol E 1543 KY dan Kijang Kampsul Nopol B 7148 D. tak hanya menabrak mobil, bus tersebut juga menghantam dua sepeda motor yang melaju dari arah Cimahi menuju Cisarua. "Jumlah korban meninggal dunia yang sudah teridentifikasi sebanyak enam orang. Saat ini evakuasi para korban masih terus dilakukan," ujar Yusri.