Jumat 08 Jul 2016 12:20 WIB

Hingga Lebaran, Ada 199 Kasus Kriminal di Jabodetabek

Rep: C36/ Red: Yudha Manggala P Putra
 Polisi mengangkut tujuh orang pria untuk diperiksa lebih lanjut saat razia ketertiban terminal menjelang Lebaran di Terminal Ubung, Denpasar, Rabu (8/7).  (Antara/Nyoman Budhiana)
Polisi mengangkut tujuh orang pria untuk diperiksa lebih lanjut saat razia ketertiban terminal menjelang Lebaran di Terminal Ubung, Denpasar, Rabu (8/7). (Antara/Nyoman Budhiana)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar (Kombes) Awi Setiyono, mengatakan angka kriminalitas di kawasan Jabodetabek menurun pada lebaran 2016. Persentase penurunan mencapai sekitar 50 persen.

"Berdasarkan delapan hari pengamanan, ada 199 kasus kriminal di Jabodetabek. Angka ini menurun sekitar 50 persen dari lebaran 2015 yang mencapai 287 persen," ujar Awi kepada Republika.co.id di Jakarta, Jumat (8/7).

Meski demikian, dirinya menuturkan masih ada beberapa wilayah dengan kejadian kriminalitas tertinggi. Beberapa wilayah tersebut adalah Jakarta Utara (24 kasus), Tangerang Selatan (23 kasus) , Jakarta Timur dan Depok (masing-masing 20 kasus). Kasus kriminal di wilayah lain, lanjut Awi, belum mencapai puluhan.

Adapun jenis kasus yang paling banyak terjadi adalah pencurian dengan pemberatan (17 kasus), penganiyaan berat (13 kasus), curanmor dan curas (masing-masing lima kasus) serta narkoba ( tiga kasus). "Faktor utama penyebab kriminalitas memang masih adanya kesempatan untuk melakukan kejahatan. Sementara itu, penurunan kriminalitas karena memang patroli dan kesiapan petugas yang semakin baik," tutur Awi.

Terkait pengamanan di lokasi wisata, seperti Ancol dan Ragunan, pihaknya masih tetap siaga penuh. Meski jumlah pengunjung kedua lokasi tersebut sudah menembus ratusan ribu, Awi menegaskan belum ada kasus kriminal yang menonjol selama libur lebaran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement