Selasa 05 Jul 2016 23:15 WIB

PBNU Minta Arab Saudi Jamin Keselamatan Jamaah

Jamaah berkumpul usai bom meledak di Madinah.
Foto: Reuters
Jamaah berkumpul usai bom meledak di Madinah.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama meminta Pemerintah Arab Saudi memberikan keselamatan dan keamanan kepada jamaah di dunia, khususnya asal Indonesia yang sedang beribadah di Tanah Suci usai insiden bom di sana.

"Sangat banyak jamaah asal Indonesia yang beribadah di sana, khususnya umrah, apalagi sebentar lagi musim haji. Kami harap pemerintah setempat memberikan jaminan keamanan," ujar Ketua PBNU Saifullah Yusuf kepada wartawan di Surabaya, Selasa.

Menurut dia, pengeboman di Madinah yang merupakan salah satu ikon Islam dunia adalah perbuatan terkutuk dan tidak dibenarkan.

Karena itulah, dia berharap keamanan dan keselamatan umat selalu menjadi yang nomor satu sehingga bisa melaksanakan ibadah dengan khusyuk tanpa dibebani ancaman peledakan bom.

Gus Ipul, sapaan akrabnya, mengakui bahwa dengan kejadian bom di Madinah tidak membuat masyarakat Islam takut, bahkan semakin mengutuk sikap pihak yang tega melukai hati umat Islam dunia tersebut.

"Apalagi jamaah asal Indonesia. Saya yakin kita tidak takut dan tak akan mempengaruhi ibadah umrah maupun haji dalam waktu dekat ini," kata Wakil Gubernur Jawa Timur tersebut.

Kendati demikian, mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal itu mengakui bom yang meledak sehari menjelang Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriah tersebut membuat masyarakat Muslim dunia resah.

"Madinah adalah kota suci umat Islam dan insiden bom yang terjadi di sana sangat melukai. Kami sangat mengutuknya dan membuat Islam di dunia prihatin," kata mantan Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor tersebut.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement