Selasa 05 Jul 2016 16:14 WIB

Hujan Es Landa Sebagian Kota Bogor

Hujan es - ilustrasi
Hujan es - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Jawa Barat melaporkan telah terjadi hujan es yang melanda sebagian wilayah tersebut, Selasa (5/7) sore. "Sebagian wilayah Kota Bogor turun seperti hujan es," kata Kepala BPBD Kota Bogor Ganjar Gunawan.

Ganjar menyebutkan, hujan es terjadi sekitar pukul 15.30 WIB, wilayah yang dilanda hujan es terkonfirmasi terjadi di daerah Gunung Batu, Paledang dan Ardio. "Ukuran es kecil seperti kerikil, tidak membahayakan," katanya.

Sebelumnya sekitar pukul 15.06 WIB, BMKG telah mengeluarkan peringatan dini potensi terjadinya hujan dengan intensitas ringan hingga lebat disertai angin dan petir/kilat di wilayah Kota Bogor. Hujan tersebut diprediksi terjadi pukul 15.30 WIB, di wilayah Tajur, Pancasan, Kota Bogor, dan akan berlangsung hingga pukul 18.30 WIB.

Kepala Stasiun Klimatologi Dramaga Bogor Dedi Sucahyono Sosaidi membenarkan adanya peristiwa hujan es yang terjadi di wilayah Kota Bogor. "Termonitor adanya awan Cumulonimbus atau CB dan petir sekitar pukul 15.00 WIB di wilayah Kota Bogor," katanya.

Menurut Dedi, adanya awan CB merupakan tanda-tanda adanya fenomena hujan es yang akan berakhir dengan hujan deras disertai angin dan petir. Ia menjelaskan, fenomena hujan terjadi ketika awan CB yang terbentuk cukup tinggi yakni mencapai 10 ribu km di atas permukaan laut, maka suhu di atas dingin yang membuat partikel hujan menjadi es.

"Ini normal, kalau biasanya siang hari panas begitu terik, tiba-tiba ada awan CB berpotensi hujan disertai angin dan petir, bahkan hujan es," katanya.

Hujan es lanjutnya akan membahayakan bagi pengendara apabila berlangsung lama, dan juga jika ukurannya besar. Tetapi hujan es yang terjadi di Kota Bogor berlangsung singkat hanya sekitar dua menit dengan ukuran paling besar sebesar biji kelereng (gundu).

"Masyarat kami imbau tetap waspadai, karena potensi hujan lebat masih terjadi selama bulan Juli. Ini dikarenakan atmosfir di wilayah Bogor masih banyak uang air, sehingga hujan akibat awan konvektif masih terjadi," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement