Senin 04 Jul 2016 19:43 WIB

Harga Petai Meroket, Rp 20 Ribu per Papan

Pedagang mengupas petai. Ilustrasi
Foto: Antara/Herka Yanis Pangaribowo
Pedagang mengupas petai. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Harga petai (Parkia speciosa) di pasar tradisional Cianjur, Jabar, meroket dari normal Rp 1.000 hingga Rp 5.000 menjadi Rp 20.000 ribu per papan/isi 10-15 biji. Kenaikan ini menyaingi kenaikan yang dialami daging sapi segar yang bertengger Rp 130.000 per kilogram.

Leny Haryati (40) ibu rumah tangga warga Pamoyanan, di Cianjur, Senin, mengatakan harga daging biasa naik menjelang Lebaran, yang mengejutkan adalah harga petai atau peuteuy dalam bahasa Sunda melangit.

"Sangat terkejut karena belum pernah harga peteuy sampai puluhan ribu satu papan. Peteuy ini untuk membuat masakan khas bebeye yang kesannya harus ada pada setiap Lebaran. Mau tidak mau terpaksa dibeli karena tanpa peteuy, bukan bebeye namanya," kata Leny.

Meskipun harga daging melambung, ungkap Leny dan sejumlah ibu rumah tangga lainnya, sudah diprediksi saban menjelang hari raya, namun meroketnya harga petai sungguh membuat pusing sebab bebeye tetap harus dibuat.

"Kentang juga mahal. Bebeye dibuat dengan kentang dan petai ditambah bihun, diaduk dengan cabai giling dan bumbu. Ini benar-benar membuat kami ibu rumah tangga kelimpungan karena biasanya harga peteuy sepapan paling mahal Rp 5.000, ini melambung tinggi," katanya.

Sementara itu, Andri (32) pedagang sayur mayur di Pasar Induk Pasir Hayam Cianjur, mengatakan mahalnya harga petai menjelang Lebaran karena minimnya stok yang didapat pedagang. Bahkan sejumlah tengkulak mendatangkan petai dari luar kota karena minimnya pohon petai di Cianjur.

"Tingginya permintaan menjelang Lebaran tidak diikuti pasokan yang cukup. Panen petai di Cianjur tahun ini kurang bagus, sehingga stok kosong dan berimbas pada harga yang melambung. Saya hanya dapat 500 papan dari kebun lokal, sudah dua hari tidak ada kiriman," katanya.

Dia membenarkan sejak 12 tahun berjualan sayuran, baru kali ini harga petai melambung tinggi, biasanya ungkap dia menjual petai Rp 1.000 per papan dan paling mahal Rp 5.000 per papan. "Minimnya stok dan tingginya permintaan membuat penjual menaikan harga," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement