Ahad 03 Jul 2016 20:03 WIB

Harga Daging Sapi di Bandarlampung Sentuh Rp 150 Ribu

Daging sapi di Pasar Minggu, Jakarta Selatan
Foto: ROL/MGROL72
Daging sapi di Pasar Minggu, Jakarta Selatan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Harga daging sapi di Kota Bandarlampung pada tiga hari menjelang Lebaran 2016 mengalami kenaikan. Kisaran harga kini dari Rp 140 ribu hingga menyentuh Rp 150 ribu per kilogram.

"Saya tadi beli daging di langganan di Gunungsulah Rp 150 ribu. Saya milih beli di sana karena dagingnya segar, baru selesai menyembelih. Bahkan harus antre karena banyaknya pembeli," kata Suharto, warga Wayhalim, Bandarlampung, Ahad (3/7).

Ia sudah ke pasar tempat pedagang daging dan menanyakan harganya yakni Rp 140 ribu per kilogram. Namun dia memilih membeli ke langganannya tersebut lantaran kualitas dagingnya lebih segar.

Pantauan di Pasar Perumnas Wayhalim, Bandarlampung, rata-rata pedagang mematok dengan harga Rp 140 ribu per kilogram, yang pekan lalu masih Rp 120 ribu per kilogram.

"Kenaikannya sangat cepat. Minggu lalu saya beli masih Rp 120 per kilo. Karena kebutuhan tetap dibeli," kata Elijah, warga Kotasepang, Bandarlampung.

Sebagian warga juga kesulitan mencari daging beku yang dijual pemerintah dengan harga Rp 80 ribu hingga Rp 95 ribu per kilogram.

"Di mana ada yang jual? Kami tak tahu. Semestinya ada di pasar tradisional sehingga kami rakyat kecil bisa melihat dan membelinya," kata Nasrul.

Sementara itu, harga ayam kampung juga mengalami kenaikan cukup signifikan, yakni rata-rata berkisar Rp 10 ribu hingga Rp 25 ribu per ekor . "Ayam jago besar ditawarkan Rp 170 ribu, bahkan ada yang mematok Rp 200 ribu. Hari biasa paling mahal Rp 140 ribu per ekor," kata Priyanto, warga Labuhanratu, Bandarlampung.

Meskipun harga ayam kampung tinggi, masih banyak warga yang membeli dan mayoritas menyatakan untuk dibuat opor karena rasanya lebih gurih dan enak. "Lebaran identik dengan ketupat serta opor ayam. Apalagi saya anak tertua dan orang tua sudah tidak ada. Adik-adik dan famili Lebaran kumpul di rumah, makanya buat opor ayamnya harus banyak," ujar Hasanah warga Kedaton, Bandarlampung yang membeli lima ekor ayam jago.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement