Ahad 03 Jul 2016 18:44 WIB

Memudarnya Pesona Emas Semprotan Indramayu

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: M.Iqbal
Pegawai menunjukan perhiasan emas di Toko Emas Cantik, Pasar Tebet, Jakarta, Jumat (9/10).
Foto: Republika/ Wihdan
Pegawai menunjukan perhiasan emas di Toko Emas Cantik, Pasar Tebet, Jakarta, Jumat (9/10).

REPUBLIKA.CO.ID,Seorang wanita berkerudung paruh baya tampak khusyuk membaca Alquran di toko 'Semprotan Mas 22 Bintang' miliknya. Berbeda dengan toko-toko lain di sisi kiri dan kanann yang menjual beraneka barang di kompleks Pasar Baru Indramayu, toko itu tampak sepi. Tak ada satupun pembeli yang menghampiri toko tersebut.

"Sepi sekali, padahal sudah mau Lebaran," ujar perempuan pemilik  toko 'Semprotan Mas 22 Bintang' bernama Ibu Suwito, sambil mengakhiri tilawah Alqurannya. Ibu Suwito menuturkan, sebelum medio 2013, toko emas semprotan miliknya tak pernah sepi. Apalagi tatkala hari raya Idul Fitri menjelang.

Maklum, pada saat Lebaran, perhiasan menjadi salah satu barang yang dinilai bisa menaikkan citra diri di hadapan orang lain. Oleh karena itu, warga, terutama kaum hawa, banyak berburu perhiasan untuk dikenakan saat Lebaran. Para pembeli silih berganti tak pernah berhenti.

Kesibukan Ibu Suwito melayani para pembeli pun harus dibantu oleh beberapa orang karyawan. Emas semprotan dari Indramayu sejak dulu memang sudah terkenal karena kualitasnya yang tinggi. Bahkan, Kabupaten Indramayu sejak dulu dikenal sebagai salah satu pusat pembuatan perhiasan emas semprotan di Indonesia.

Maka tak heran jika emas semprotan Indramayu menguasai pasaran di berbagai daerah, termasuk luar Pulau Jawa. Ibu Suwito pun memiliki pelanggan tetap di Medan, Sumatera Utara. Dulu, Ibu Suwito biasa memasok emas semprotan senilai Rp 18 juta per bulan.

Emas semprotan itu berbahan dasar tembaga maupun kuningan. Sedangkan emas yang melapisinya, terbuat dari emas 24 karat.

Larisnya emas semprotan produksinya mampu membuat Ibu Suwito meraup keuntungan yang besar.

Usaha yang dimulainya sejak 1998 tersebut membuatnya bisa membiayai kuliah empat orang anaknya serta membeli sebuah rumah dan mobil. Namun, kejayaan emas semprotan Indramayu kini nyaris hanya tinggal kenangan. Membanjirnya emas mainan impor asal Korea mampu merebut hati kaum hawa.

Dengan model perhiasan yang lebih cantik dan harga yang lebih murah, emas Korea pun menjadi salah satu barang yang banyak diburu menjelang Lebaran. "Keunggulannya memang itu. Tapi sebenarnya emas Korea tidak bisa bertahan lama dan tidak bisa diperbarui lagi," kata Ibu Suwito.

Seorang warga Kepandean, Kecamatan Indramayu, Nining, mengaku tak lagi membeli emas semprotan untuk berhias di hari lebaran. Dia mengaku lebih memilih emas Korea karena modelnya yang lebih bagus layaknya bintang-bintang film Korea. "Harganya juga lebih murah. Yah walaupun tidak bisa dipakai lama, tapi tak masalah," ujar Nining.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement