Ahad 03 Jul 2016 14:02 WIB

Harga Gas Elpiji di Pangandaran tak Stabil

Rep: Fuji E Permana/ Red: Angga Indrawan
Gas elpiji tiga kilogram
Foto: M Syakir/Republika
Gas elpiji tiga kilogram

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Harga gas elpiji ukuran tiga kilogram di Kabupaten Pangandaran tidak merata. Ada beberapa pengecer yang menjualnya dengan kisaran harga Rp 25 ribu sampai Rp 30 ribu per tabung.

Warga Parigi, Kabupaten Pangandaran, Syamsul Maarif mengatakan harga gas elpiji ukuran tiga kilogram di tingkat pengecer Rp 27 ribu pertabung. Masyarakat harusnya beli ke pangkalan saja biar lebih murah. Sebab, di tingkat pengecer harganya mahal.

"Pengecer jual gas semaunya saja, di Kecamatan Padaherang harganya sampai Rp 30 ribu pertabung," kata Syamsul kepada Republika, Ahad (3/7).

Menurutnya, warga di sekitar rumahnya membeli gas elpiji dengan harga yang bervariasi. Ada yang beli dengan harga Rp 25 ribu, ada juga yang beli dengan harga Rp 27 ribu pertabung. Setiap pengecer menjual gas dengan harga yang berbeda-beda.

Warga Desa Pangandaran, Kecamatan Pangandaran, Andi Nurroni mengatakan, di sekitar rumahnya harga gas elpij tetap normal. Jatuh di kisaran Rp 20 ribu perkilogram. Namun, informasinya ada kenaikan harga gas elpiji di kecamatan lain.

"Informasinya yang naik di Langkaplancar," ujar Andi.

Ketua Komisi II bidang Ekonomi DPRD Kabupaten Pangandaran, Endang Ahmad Hidayat mengatakan, Komisi II belum melakukan survei ke lapangan. Pengaduan juga belum sampai ke Komisi II DPRD. Namun, Komisi II baru mengetahui ada kelangkaan gas elpiji dan sepertinya kelangkaan merata.

"Tadi pagi istri mau beli gas susah, di daerah sekitar Cikembulan Kecamatan Sidamulih," jelas Endang.

Menurut Endang, kemungkinan pasokannya belum ada. Bisa jadi pasokan gas elpiji ke Kabupaten Pangandaran terlambat.

Menjelang Lebaran tahun lalu sempat terjadi keterlambatan pengiriman gas elpiji karena angkutan pengiriman terjebak macet. Jelang Lebaran tahun ini pun dikhawatirkan kemacetan membuat mobil pengangkut gas elpiji terlambat lagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement