Sabtu 02 Jul 2016 20:03 WIB

Warga Duri Pulo Inginkan Risma Bertarung dengan Ahok

Rep: Muhyiddin/ Red: Nidia Zuraya
Gubernur DKI Basuki Tjahaja Punama (kanan) bersama Walikota Surabaya Tri Rismaharini (kiri).
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Gubernur DKI Basuki Tjahaja Punama (kanan) bersama Walikota Surabaya Tri Rismaharini (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga Jakarta mengecam Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) lantaran tak melanjutkan program Jokowi di tempat tingalnya di Jalan Setia Kawan Ujung, Gang Sawo, RT 10/ RW 12, Kelurahan Duri Pulo, Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (2/7) sore.

Di pinggir jalan tesebut, tampak sebuah tulisan berbunyi, "Jokowi tidak sama dengan Ahok. Ahok bukan kelanjutan Jokowi". Tulisan tersebut dipasang berbarengan dengan acara deklarasi Setia Kawan Laskar Risma (Selaris). 

Gerakan tersebut merupakan bentuk dukungan terhadap Walikota Surabaya Tri Rismawati untuk maju sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta Periode 2017-2022. "Di wilayah kita ini, semua yang dijanjikan Jokowi di daerah kita yang akan dibangun Rumah Deret, ternyata dibatalkan semua, tidak jelas." kata Ketua Selaris, A Syahrul, Sabtu (2/7) sore.

Syahrul juga mempertanyakan komitmen dari mantan Bupati Belitung Timur tersebut. Karena, lanjut dia, semua program yang direncanakan Jokowi di wilayahnya akhirnya batal semua. "Rencana kita Kampung Deret, warga sudah dikumpulin, sudah mau, ternyata nol hasilnya, tidak ada," ujar dia.

Akibat kekecewaanya tersebut, kini warga Kelurahan Duri Pulo menginginkan Risma untuk bertarung dengan Ahok di Pilkada DKI 2017 mendatang. Ia memaksa Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri untuk mengirimkan kader terbaiknya tersebut ke Jakarta. 

"Satu, ini (alasan mendukung Risma) karena (Ahok) gagal bangun Kampung Deret. Yang mana kita ketahui, hampir 20 tahun menempati, istilahnya tempat yang ada itu, itu berhak menerima sertifikat. Ternyata undang- itu tidak jalankan," jelas dia.

Menurut dia, warga tidak mengetahui apa alasan digagalkannya Program Kampung Deret tersebut. "Sementara ini tak jelas, jadi tidak ada tembusan apa alasannya. Seharusnya, sebagai pemimpin kalau memang nggak ini, ya beri alasan yang baik gitu lah," ucap dia.

Warga yang tinggal di daerah tersebut tak jauh dari rel kereta api. Kampung tersebut memang tampak sedikit kumuh. Sementara, Kampung Deret merupakan program penataan kawasan kumuh oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI sejak Presiden Jokowi memimpin.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement