Sabtu 02 Jul 2016 18:40 WIB

Menteri Yuddy Inspeksi Kendaraan Dinas

Menteri PANRB, Yuddy Chrisnandi didampingi Sesmen PANRB Dwi Wahyu Atmadji melakukan inspeksi kendaraan dinas dilingkungan instansi pemerintahan, Sabtu (2/6).
Foto: ist
Menteri PANRB, Yuddy Chrisnandi didampingi Sesmen PANRB Dwi Wahyu Atmadji melakukan inspeksi kendaraan dinas dilingkungan instansi pemerintahan, Sabtu (2/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri PANRB Yuddy Chrisnandi didampingi Sesmen PANRB Dwi Wahyu Atmaji melakukan inspeksi kendaraan dinas di lingkungan instansi pemerintah, Sabtu (2/6). Menteri Yuddy menindaklanjuti SE terkait Larangan Menggunakan Mobil Dinas untuk Mudik Lebaran.

Ia pun mengecek jumlah kendaraan operasional yang teparkir dengan jumlah yang ada dalam data. Secara umum instansi pemerintah cukup disiplin dengan mengembalikan seluruh kendaraan dinas operasional ke kantor masing-masing selama cuti bersama.

Selanjutnya, atas pertimbangan optimalisasi pelayanan publik, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Yuddy Chrisnandi juga mengimbau untuk tidak mengambil cuti pasca Lebaran bagi seluruh aparatur negara kecuali untuk alasan penting.

"Seluruh aparatur negara tidak diberikan cuti kecuali memang dia ada alasan yang urgen," ujar Menteri Yuddy, dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id, Sabtu (2/7).

Menurut pantauan Menteri Yuddy, berdasarkan laporan para pejabat pembina kepegawaian di berbagai instansi pemerintah, saat ini sudah ada ribuan surat cuti yang telah disetujui dibatalkan oleh para pimpinan instansi.

Imbauan tersebut sudah disosialisasikan sejak Menteri Yuddy melakukan blusukan ke sejumlah pelayanan publik di Banten. Kemudian tanggal 27 Juni 2016, Menteri Yuddy mengeluarkan surat bernomor B/2337/M.PANRB/06/2016 tertanggal 27 Juni 2016, tentang Himbauan Untuk Tidak Memberikan Cuti Tahunan Sesudah Cuti Bersama Idul Fitri 1437 H.

Setelah cuti bersama, diperkirakan ada 10 persen dari total Aparatur Sipil Negara (ASN) 450 ribu yang mengambil cuti. "Dengan adanya surat tersebut, ASN yang mengambil cuti dapat ditekan setidaknya menjadi 4,5 persen," jelas Yuddy.

Di Kementerian PANRB, awalnya menerima 35 pengajuan cuti. Setelah dikeluarkannya imbauan Menteri PANRB, hanya tiga orang saja yang diberikan cuti. "Tiga orang tersebut memang mempunyai alasan penting mengapa mengambil cuti yakni ada pegawai yang keluarganya meninggal, sudah dijadwalkan tunangan, serta mendampingi suami wisuda di luar negeri," jelas Sekretaris Kementerian PANRB Dwi Wahyu Atmaji.

Menteri Yuddy berharap seluruh aktivitas pemerintah harus sudah berjalan normal, utamanya dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Ia juga meminta agar para pimpinan instansi pemerintah melakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan larangan mengambil cuti tahunan itu, untuk menjaga kedisiplinan aparatur negara, baik PNS maupun anggota TNI dan Polri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement