REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- PT PLN Distribusi Lampung menjamin pasokan daya listrik di wilayah Lampung dan sekitarnya aman hingga Lebaran Idul Fitri 1437 H. Daya mampu pembangkit di Lampung dan transfer dari Sumatra Selatan (Sumsel) dalam kondisi normal sebesar 886,8 megawatt (MW).
“Pasokan listrik normal hingga Idul Fitri mendatang. Kalaupun ada pemadaman listrik karena gangguan jaringan tegangan,” kata General Manager PT PLN Distribusi Lampung, Irwansyah di Bandar Lampung, Sabtu (2/7).
Ia mengatakan beban puncak daya listrik di Lampung pada bulan Juni sebesar 837 MW sedangkan pasokan daya sebesar 886,8 MW, sehingga terjadi surplus sebesar 49 MW. Dibandingkan dengan kondisi sebelumnya, cadangan daya yang dimiliki Lampung mengalami peningkatan.
Meningkatnya cadangan daya sejalan telah beroperasinya PLTMG Sutami sebesar 30 MW dan PLTU Sebalang Unit 1 dan 2 masing-masing sebesar 55 MW.
Menurut dia, kondisi kelistrikan Lampung akan semakin normal pada akhir tahun ini, seiring dengan masuknya mobile power plant (MPP) Tarahan sebesar 100 MW dan PLTP Ulubelu Unit 3 sebesar 55 MW.
“Progress MPP saat ini sudah 70 persen jika sesuai rencana akan dilakukan COD (commissioning operation date) pada Oktober 2016. Sedangkan PLTP Ulubelu Unit 3 sudah mulai pengujian dan COD pertengahan Juli 2016,” katanya.
Ia mengatakan kondisi kelistrikan di Lampung akan lebih normal jika ada cadangan minimal sebesar pembangkit di Lampung yakni 100 MW. Untuk mencapai keandalan tersebut dibutuhkan cadangan pembangkit sebesar 30 persen dari beban puncak atau sekitar 256 MW.
Pada pertengahn tahun lalu hingga awal tahun ini, pemadaman listrik terus terjadi di wilayah Lampung. Pemadaman listrik tidak saja bergilir namun sudah seperti minum obat tiga kali sehari. Bahkan, beberapa elemen masyarakat sampai menggelar aksi seribu lilin di Tugu Adipura, sebagai bentuk protes kepada PT PLN Distribusi Lampung, yang tidak bisa menyelesaikan defisit daya listrik di Lampung.