REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Becermin pada penyelenggaraan ibadah haji tahun lalu, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan akan mengerahkan peran para petugas haji selama di Tanah Suci. Keberadaan petugas sangat membantu kelancaran rangkaian ibadah haji para jamaah.
"Tahun lalu, keberadaan petugas dikonsentrasikan di sektor-sektor tertentu, sekarang disebarluaskan di pemondokan-pemondokan. Sehingga jamaah bisa lebih dekat dengan petugas," ujar Lukman saat ditemui di Bandar Udara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Sabtu (2/7).
Bagi jamaah yang menemui kesulitan atau membutuhkan informasi dapat menemui para petugas yang ditempatkan di hotel maupun pemondokan. Dua petugas yang ditempatkan di penginapan akan bekerja secara bergantian selama 24 jam.
Begitu pula dengam petugas dari kalangan TNI dan Polri. Tak hanya ditempatkan di sektor khusus, mereka juga dijadikan sebagai petugas inti di Arafah dan Mina (Armina). Selain itu, mengingat kompetensi yang dimilikinya, dilakukan pula penambahan jumlah petugas dari kalangan TNI dan Polri.
Sementara itu dari segi pelayanan kesehatan, Lukman menjamin pemerintah Arab Saudi bertanggung jawab atas kesehatan seluruh jamaah haji seperti memberikan pelayanan pengobatan dan perawatan di rumah sakit hingga pulih. Di samping itu, pemerintah Indonesia juga memiliki unit pelayanan kesehatan tersendiri dalam bentuk balai pengobatan haji di Makkah, Madinah dan Armina.
"Kita memang membuat unit pelayanan kesehatan sendiri untuk agar bisa menangani jamaah kita yang jumlahnya banyak," kata Lukman.