REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- General Manajer PT PLN Distribusi Lampung Irwansyah mengatakan kondisi kelistrikan di wilayah tersebut diprediksi akan aman sepenuhnya pada 2018.
"Kondisi aman ini terjadi apabila kita sudah memiliki stok atau cadangan pasokan listrik sebesar 30 persen dari beban puncak 256 MW," ujarnya saat buka puasa bersama dengan media di Hotel Asoka Luxury, di Bandarlampung, Jumat (1/7).
Menurut dia, pihaknya telah melakukan upaya guna mengatasi persoalan kekurangan pasokan yang selama ini terjadi di Provinsi Lampung. "Alhamdulillah sejak awal bulan Ramadhan kondisi kelistrikan di Lampung cukup. Mengapa cukup, karena apabila ada gangguan masih bisa terjadi pemadaman secara bergiliran," katanya.
Ia melanjutkan, selama Ramadhan memang tidak menjadwalkan pemeliharaan yang dapat menyebabkan pemadaman. Terkait pemadaman saat Idul Fitri, Irwansyah mengaku tidak dapat menjamin karena posisi masih sama, yaitu pada kondisi cukup.
"Kalau tidak ada kendala atau gangguan alam yang menyebabkan salah satu pembangkit kita off atau keluar tentu saja tidak akan ada pemadaman berarti," katanya.
Ia juga menerangkan, pada pertengahan atau 15 Juli mendatang pihaknya akan mulai pengujian atau Commissioning Operation Date (COD) PLTP Ulubelu unit 3. Selain itu, pada Oktober 2016, PLN akan menambah pasokan listrik melalui Mobile Power Plant (MPP) Tarahan yang saat ini prosesnya masih 70 persen.
"Apabila MPP ini masuk, maka akan menambah daya sebesar 100 MW," ujarnya.
Dengan tambahan daya itu, ia melanjutkan, tentunya kondisi kelistrikan di Provinsi Lampung yang masih mengalami defisit dapat terbantu sehingga meminimalkan terjadinya pemadaman.
Mengenai perayaan Idul Fitri 1437 H, PT PLN membuka posko siaga yang dimulai sejak 22 Juni hingga 22 Juli mendatang.
Posko yang tersebar di seluruh unit PLN Distribusi Lampung, lanjutnya dengan tujuan bahwa pelayanan teknik tetap siaga selama cuti bersama dan libur Lebaran.
Ikuti Whatsapp Channel Republika