Jumat 01 Jul 2016 22:08 WIB

Waspada! Ini Periode Bahaya Kebakaran Hutan dan Lahan

Kebakaran hutan dan lahan (Ilustrasi)
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Kebakaran hutan dan lahan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- APRIL Group mengumumkan 'Periode Bahaya Kebakaran' di semua area di Riau mulai 1 Juli-30 September 2016. Deklarasi ini merupakan bagian dari pendekatan lanskap terpadu APRIL untuk pencegahan kebakaran hutan dan mencerminkan komitmen perusahaan guna meningkatkan upaya kolaboratif dalam bekerja dengan instansi pemerintah, pemegang konsesi lain, dan masyarakat untuk membatasi penggunaan api selama musim kemarau.

Sosialisasi terhadap Periode Bahaya Kebakaran akan dilakukan melalui berbagai cara, seperti melalui papan pengumuman, pertemuan desa, dan media komunikasi lainnya. Selama periode tersebut, team APRIL dan masyarakat diharapkan untuk tetap waspada akan terjadinya kebakaran di sekitarnya. Perlu dengan bijak tata cara menggunakan api di ruang terbuka, utamanya di kawasan hutan yang diprediksi akan panas dan kering selama periode tersebut.

"Fokus utama kami adalah untuk meningkatkan kesadaran dan mencegah kebakaran dari awal.  Pencegahan adalah strategi yang terbaik dan efisien daripada  pemadaman setelah terjadi kebakaran," kata Strategic Fire Management Manager APRIL Group Craig Tribolet dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (1/7).

Hampir 80 persen dari kebakaran yang terjadi selama 12 bulan terakhir terjadi akibat, pembukaan lahan untuk persiapan pertanian. Agar tidak berulang, APRIL mensosialisasikan program Desa Bebas Api dalam mengantisipasi bahaya kebakaran.

Diantaranya, melalui kemudahan akses pada alternatif sistem pertanian berkelanjutan, pembentukan pemimpin desa untuk melakukan sosialisasi dan pendataan, sosialisasi intensif kepada masyarakat, dan menggandeng perusahan lain untuk bersama-sama aktif dalam melakukan persiapan dan pencegahan, pemantauan kualitas udara, serta pemberian penghargaan kepada desa yang terbebas dari bahaya kebakaran.

Fire Prevention Manager APRIL Sailal Arimi mengatakan pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin untuk memastikan tidak terjadi kebakaran. Pihaknya juga selalu siaga memadamkan api jika terjadi kebakaran dan melapor kepada pihak yang berwajib.  “Dalam pelaksanaannya, perusahaan juga perlu dukungan dari berbagai pihak guna mengantisipasi terjadinya kebakaran lahan dan hutan," katanya.

Selama Periode Bahaya Kebakaran, kata Sailal, APRIL akan meningkatkan patroli di darat dan udara, serta bekerja secara aktif dengan masyarakat setempat dalam hal pencegahan kebakaran.  Hal itu untuk memastikan antisipasi dan kesiapan menekan semua potensi terjadinya kebakaran di konsesi atau dekat dengan areal konsesi perusahaan dan para mitranya. 

Hingga saat ini, produsen pulp dan kertas telah menginvestasikan lebih dari 6 juta dolar AS untuk kelengkapan peralatan pemadam kebakaran, 2 juta dolar AS untuk perawatan, dan melatih lebih dari 600 karyawan. APRIL juga membuka kembali telephone Hotline Bahaya Kebakaran 24 jam (+62 811 707 2121), yang memungkinkan bagi masyarakat untuk melapor jika terjadi kebakaran lahan, di dalam atau dekat konsesi perusahaan dan mitra kerjanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement