Kamis 30 Jun 2016 21:33 WIB

Kisah Ariya, Bocah Raksasa Asal Karawang yang Gemar Membaca

Rep: Ita Nina Winarsih / Red: M.Iqbal
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, mengunjungi Ariya Permana (10 tahun) bocah dengan bobot 188 Kg asal Kampung Pasir Pining, Desa Cipurwasari, Kecamatan Tegalwaru, Karawang, Kamis (30/6).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, mengunjungi Ariya Permana (10 tahun) bocah dengan bobot 188 Kg asal Kampung Pasir Pining, Desa Cipurwasari, Kecamatan Tegalwaru, Karawang, Kamis (30/6).

REPUBLIKA.CO.ID,KARAWANG -- Kampung Pasir Pining RT 02/01, Desa Cipurwasari, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mendadak terkenal dalam dua bulan terakhir. Apa pasal? Karena, di wilayah itu ada anak yang memiliki bobot tubuhn luar biasa.

Anak tersebut, Ariya Permana (10 tahun). Beratnya kini mencapai 188 kilogram.

Kepopuleran Ariya menarik perhatian Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. Dedi pada, Kamis (30/6), menyambangi kediaman bocah raksasa tersebut.

Dedi mengaku dirinya sangat tertarik dengan pemberitaan anak tersebut. Mengingat, ketika usianya baru 10 tahun, bobot tubuh anak itu sangat luar biasa.

Bahkan, dampak dari kegemukan itu, Ariya sampai tak sanggup untuk sekolah lagi. "Padahal anaknya sehat. Cuma, karena kegemukan, dia sulit beraktivitas," ujar Dedi kepada Republika, Kamis (30/6).

Karena itu, pihaknya mendorong supaya Ariya tetap bersekolah. Meskipun, polanya tak lagi datang ke sekolah.

Melainkan, mendatangkan guru secara langsung ke rumah (home schooling). Kedatangan Dedi ke kampung tersebut tak hanya sekedar membawa tangan kosong.

Dedi mengirim buku tulis serta buku bacaan khusus untuk Ariya. Supaya, anak bungsu tersebut masih bisa mengisi waktu luangnya dengan hal yang positif.

Terkait dengan berat badannya, Dedi setuju, jika anak tersebut harus menjalani diet ketat. Karena itu, dalam waktu dekat Dedi akan menurunkan tim ahli gizi dari dinas kesehatan.

Tim ahli gizi ini, akan mengedukasi kedua orang tua Ariya. Supaya, anak tersebut bisa menjalani dengan diet dan sehat.

"Orang tuanya harus dipandu oleh ahli gizi. Supaya, diet anaknya berhasil," ujarnya. Ariya, merupakan anak bungsu dari pasangan suami isteri Ade Somantri (40 tahun) dan Rokayah (34 tahun).

Menurut Ade, saat lahir anaknya itu bobotnya normal, yakni hanya 3,8 kilogram. Sejak saat itu, sampai usia lima tahun bobotnya juga masih normal.

Akan tetapi, selepas usia lima tahun, berat badan Ariya terus merangkak naik. "Puncaknya, sampai 192 kilogram," ujar Ade.

Karena berat badan anaknya di luar kewajaran, Ade berinisiatif membawanya ke dokter. Termasuk, ke sejumlah rumah sakit ternama di Bandung dan Jakarta.

Hasilnya, Ariya sehat. Tidak memiliki penyakit apapun, termasuk penyakit jantung.

Akan tetapi, saat ini Ariya harus menjalani diet ketat. Supaya, berat badannya turun.

Sekarang, Ariya yang bercita-cita jadi masinis kereta ini, makannya diatur. Serta, diperbanyak makan sayur dan buah-buahan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement