Kamis 30 Jun 2016 06:44 WIB

Jonan Cemaskan Peningkatan Pemudik Motor

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Indira Rezkisari
Pemudik menggunakan motor vespa melintas di jalur Pantura Tegal, Jawa Tengah, Rabu (29/6).
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Pemudik menggunakan motor vespa melintas di jalur Pantura Tegal, Jawa Tengah, Rabu (29/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Ignasius Jonan akan melakukan evaluasi arus mudik usai lebaran nanti.

"Saya cenderung enggak bikin laporan parsial, setelah Idul Fitri nanti evaluasi separuh, untuk arus mudik. Ini hari keenam dari 24 Juni. Tunggu aja," ujarnya di rumah dinasnya, Kompleks Widya Chandra, Jakarta, Rabu (29/6) malam.

Berbicara mengenai tantangan mudik dibandingkan tahun sebelumnya, mantan Dirut KAI itu mengaku khawatir dengan tingginya pemudik dengan menggunakan sepeda motor. "Kita khawatir pemudik motor itu naik. Kita prediksi itu naik 50 persen dari 3,3 sampai 3,4 juta naik jadi lima juta motor," katanya.

Menurutnya, dengan memperbanyak kuota angkutan mudik gratis baik dengan kereta api atau bus pun dirasa tidak cukup memindahkan sebegitu banyaknya sepeda motor dalam waktu yang relatif singkat. "Lima juta motor diangkut, mau berapa lama, enggak mungkin," ungkapnya.

Terlebih, untuk kuota mudik gratis yang ada saat ini pun belum seluruhnya terpenuhi. Padahal, Kemenhub telah memberikan kuota mudik gratis sebanyak 27 ribu, di mana 15 ribu unit sepeda motor dan sisanya dengan truk dan penumpang diangkut melalui bus.

Permasalahannya juga berada pada kebiasaan masyarakat Indonesia, yang gemar menggunakan sepeda motor untuk sarana mudik. "Orang naik motor, karena senang juga ya kan," lanjut Jonan.

Sedangkan untuk pembatasan sepeda motor, ia baru akan mengkajinya lebih lanjut usai berakhirnya masa operasi angkutan Lebaran yang dimulai sejak 24 Juni hingga 17 Juli.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement