Rabu 29 Jun 2016 19:18 WIB

Muhammadiyah Kutuk Bom Turki

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Ilham
Garis polisi di pasang dilokasi bandara setelah serangan bom bunuh diri  di bandara internasional Ataturk di Istanbul, Turki, (29/6).
Foto: EPA / Sedat SUNA
Garis polisi di pasang dilokasi bandara setelah serangan bom bunuh diri di bandara internasional Ataturk di Istanbul, Turki, (29/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menyampaikan keprihatinannya atas peristiwa bom di Istanbul, Turki untuk kesekian kalinya. Haedar mengingatkan agar pelaku di balik pemboman tersebut sadar dan takut pada azab Allah SWT.

"Pelaku di balik pengeboman telah melakukan tindakan fasad fil-ardl yang merusak kehidupan di bumi," ujar dia dalam siaran pers, Rabu (29/6).

Menuru dia, tidak ada alasan bagi Turki dan negara manapun untuk dijadikan sasaran tindakan zalim seperti mengebom mereka. Pelaku hanya menciptakan ketakutan dan kehancuran dan bukanlah sebuah keberanian.

"Tindakan kejam membom bukanlah keberaian, tetapi tindakan bodoh dan kejam yang menghancurkan kemanusiaan dan pantas dikutuk semua orang," jelas dia.

Haedar mengajak seluruh bangsa di seluruh dunia bersatu melawan terorisme dan tidak memberikan toleransi kepada mereka. Dia juga menyemangati pemerintah Turki dan warganya agar bersatu menghadapi teror di negaranya.

Dia juga meminta kepada pemerintah Indonesia untuk memberikan dukungan kepada pemerintah Turki dalam menghadapi serangan terorisme ini. Kerja sama dengan negara sahabat juga dapat diperlukan untuk melawan mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement