REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi hujan akan turun menjelang dan saat Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriah atau 6 Juli mendatang.
"Kami perkirakan sampai lebaran situasinya masih seperti ini, masih basah karena ada potensi hujan," kata Kepala BMKG Andi Eka Sakya di Jakarta, Rabu (29/6).
Andi menjelaskan, kondisi tersebut terjadi karena berdasarkan pantauan BMKG kondisi cuaca masih basah dan gelombang cukup tinggi meski di bagian timur angin dari Australia semakin melemah sehingga wilayah Indonesia semakin banyak yang basah.
Ia melanjutkan, diperkirakan pada pekan ini hujan lebih banyak di sebelah utara khatulistiwa dan pekan depan masih akan terus dipantau tren cuacanya karena ada banyak gangguan cuaca yaitu uap basah dari Samudera Hindia.
Uap basah ini didorong oleh Dipole Mode negatif yang kemungkinan hingga sekarang masih mempengaruhi cuaca di sebagian wilayah Indonesia dan gelombang tinggi.
"Gelombang tinggi pada 23-24 Juni kemarin pada puncak-puncaknya dan sekarang bergerak ke sebelah timur," ujarnya.
Terkait titik rawan bagi para pemudik tentunya jika terjadi hujan maka perlu waspada. Di sampingnitu di daerah-daerah pantai utara banjir rob juga tinggi sehingga perlu diwaspadai.
"Kita harapkan hujannya tidak selebat kemarin tapi tetap waspada, apalagi temperatur udara tidak sepanas tahun lalu, kecenderungan lebih dingin itu para pemudik mengendarai dalam waktu yang panjang dan akan kelelahan. Saya kira perlu diingatkan," jelasnya.