Senin 27 Jun 2016 21:10 WIB

45 Jenis Kosmetik di Surabaya Ditemukan Bermasalah

Ilustrasi
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) menemukan sekitar 45 jenis kosmetik di Kota Surabaya bermasalah atau tidak memenuhi ketentuan perizinan yang ada.

Kepala BBPOM Surabaya I Gusti Ngurah Bagus Kusuma Dewa, di Surabaya, Senin, mengatakan dari 45 jenis kosmetik, 37 di antaranya karena Tanpa Izin Edar (TIE), dua kadaluarsa dan enam lagi tanpa nomor izin edar (NIE). "Ada 64 kosmetik yang kita uji lab, hanya 19 jenis yang memenuhi ketentuan edar," ujarnya.

Menurut dia, temuan itu merupakan hasil intensifikasi selama tujuh minggu sampai menjelang Lebaran. Inspeksi mendadak (sidak) akan dilanjutkan setelah Lebaran.

Bagus mengatakan intensifikasi ini dilakukan di 38 Kabupaten di Jawa Timur, salah satunya Madiun, Nganjuk, Blitar, Tulungagung. Selain mengamankan barang-barang kosmetik, pihaknya juga melakukan pengawasan terhadap produk makanan.

Ia mengatakan sebanyak 109 makanan yang disita, 45 di antaranya tidak memenuhi ketentuam edar. Rinciannya 26 rusak, 12 kadaluarsa, tanpa izin edar sebanyak sembilan, dan tidak memenuhi ketentuan label 16.

Tak hanya itu, lanjut dia, selama bulan puasa Ramadhan ini, BBPOM juga sidak takjil di beberapa tempat. Hasilnya, sebanyak 42 makanan takjil mengandung bahan berbahaya. Terhitung sebanyak 31 jenis makanan berbahan boraks. "Makanan yang mengandung boraks paling dominan," katanya.

Selama melakukan pengawasan, lanjut dia, BBPOM fokus menyisir ke distributor, suplier, dan ritel. Dari temuan di lapangan juga didapati produk rusak tetap diperjualbelikan. Caranya, produk rusak dicampur dengan produk yang masih layak edar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement