Senin 27 Jun 2016 18:51 WIB

Helikopter Water Bombing Lanjutkan Pemadaman Kebakaran Hutan

Pemadaman kebakaran di area hutan
Foto: ANTARA
Pemadaman kebakaran di area hutan

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Satuan tugas kebakaran lahan dan hutan (Satgas Karlahut) Provinsi Riau kembali menerbangkan dua unit helikopter pengebom air atau water bombing guna memadamkan titik api yang terpantau di Kabupaten Rokan Hilir, Senin (27/6). "Dua helikopter hari ini melakukan pengeboman air di Bangko dan Kubu, Rokan Hilir. Terpantau sejumlah titik api di lokasi tersebut yang sulit dijangkau jalur darat," kata Kadis Ops Lanud Roesmin Nurjadin, Kolonel Pnb Yani Amirullah di Pekanbaru.

Dia mengatakan pemadaman dari udara tersebut dilakukan dengan dua helikopter MI-8 dan MI-171 serta dua air tractor, bantuan BNPB guna penanggulangan Karlahut sejak awal 2016 lalu. Informasi terakhir, kebakaran yang terjadi di wilayah itu berkisar dua hektare. Lahan tersebut merupakan lahan milik pribadi yang saat ini dalam penanganan kepolisian.

Sementara itu, terkait lokasi kebakaran 20 hektare lahan yang berada di Kecamatan Bagan Sinembah, Rokan Hilir, dia mengatakan lokasi itu telah berhasil dipadamkan. Sebelumnya pada Ahad (26/6), lokasi yang merupakan lahan bukaan kelapa sawit milik sebuah perusahaan di wilayah itu terbakar. Satgas udara harus mengerahkan dua unit heli serta dua unit air tractor guna memadamkan kebakaran di wilayah tersebut.

Sepanjang 2016 ini, Riau bisa disebut berhasil mengatasi masalah Karlahut dengan menekan angka luasan kebakaran. Tahun ini juga merupakan yang pertama kalinya wilayah itu tidak terpapar kabut asap. Seluruh personel yang tergabung dalam Satgas Karlahut terus berupaya melakukan pencegahan dan penanggulangan seperti membangun ribuan sekat kanal dan penegakan hukum meski masih tetap ditemukan lokasi baru yang terbakar.

Pada pekan lalu, wilayah Pelalawan juga terpantau terbakar. Kebakaran di wilayah itu mencapai belasan hektar yang diduga terjadi pada lahan perusahaan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement