Senin 27 Jun 2016 11:46 WIB

STP Bandung Bentuk Wisata Halal Center

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Winda Destiana Putri
STP Bandung
Foto: dok
STP Bandung

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Halal Tourism atau wisata halal, saat ini tengah menjadi sorotan dunia. Beberapa negara sudah menerapkan konsep wisata halal ini.

Namun, di dunia peringkat satu negera yang sudah mengembangkan Halal Tourism destination adalah Malaysia. Indonesia sendiri, menempati ranking ke-4 setelah Turki dan Uni Emirat.‬

‪Menurut Ketua STP Bandung, Anang Sutono, melihat kondisi tersebut, secara akademis Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung (STP) Bandung sebagai lembaga pendidikan bidang pariwisata memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan wisata halal ini. Oleh karena itu, STP membentuk Enhai Halal Tourism Centre (EHTC).‬

"Kami ingin mengembangkan halal tourism melalui EHTC ini," ujar Ketua STP Bandung, Anang Sutono kepada wartawan di sela-sela launching EHTC di Hotel Golden Flower Kota Bandung, akhir pekan lalu.

‪Anang mengatakan, wisata halal ini menjadi trend di dunia. Karena, memiliki nilai ekonomi sangat luar biasa. Wisata halal ini, bukan berspektif agama tapi perubahan dan perkembangan perspektif baru pariwisata dunia. Sebagai lembaga bidang pariwisata, kementrian pariwisata menunjuk STP untuk memenangkan wisata halal ini di kancah dunia.‬

‪Menurut Anang, EHTC adalah wadah untuk membantu pariwisata Indonesia. Tugasnya, adalah melakukan penelitian tentang halal tourism destination. Selain itu, menjadi learning and community development atau membangun human capital dan community services.‬

‪Wisata halal sendiri, kata dia, ada beberapa indikatornya. Salah satunya, wisata halal harus memenuhi ekosistem kegiatan wisata yang halal. Baik itu produknya, support pemerintah, infrastruktur, maupun human capital. Indikator tersebut harus saling bersenergi untuk membangun halal tourism.‬

‪Jika halal tourism ini terus dikembangkan, kata Anang maka pihaknya menargetkan Indonesia bisa mendapat ranking halal tourism destination pertama di dunia, paling lambat pada 2020.‬

‪"Kami akan betul-betul memaksimalkan EHTC ini. Harapannya target tahun 2020 bisa tercapai, kita menjadi ranking pertama dalam destinasi wisata halal dunia," katanya.‬

‪Sementara menurut Ketua Penanggung Jawab EHTC, Wisnu Rahtomo, wisata halal merupakan isu seksi baru-baru ini di kancah dunia. Jadi, sebenarnya Indonesia belum terlambat kalau mau mengembangkan bidang ini.

‪Menurut Wisnu, isu wisata halal ini di dunia internasional berkembang untuk menjawab kebutuhan wisata. Karena, turis Muslim cukup banyak, apalagi dari Indonesia. Mereka, tidak mau meninggalkan sisi religiusnya meskipun saat berwisata.‬

‪Wisnu mengatakan, jadi untuk menjadi wisata halal itu harus melihar kebutuhan para wisatawan Muslim tersebut apa. Di antaranya mereka perlu makan makanan yang aman bagi muslim, infrastruktur yang memadai untuk beribadah dan lainnya.

"Intinya halal tourism ini adalah pariwisata yang ramah terhadap Muslim," kata Wisnu.‬

‪Dari sisi ekonomi, kata Wisnu, mengembangkan halal tourism ini merupakan daya tarik tersendiri bagi pengembang. Terlebih penduduk dunia yang mencapai 230 miliar.

"Masa wisatawan didiamkan saja. Maka halal tourism ini bertujuan untuk menjadi daya tarik para wisatawan," katanya.‬

(Baca juga: Industri akan Ikuti Regulasi Wisata Halal)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement