REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus mendorong perkembangan ekonomi kreatif. Utamanya untuk memasarkan produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil mengatakan 60 persen perekonomian Kota Bandung didominasi oleh uMKM. Untuk memaksimalkan potensi tersebut, UMKM didorong untuk memanfatkan teknologi.
Menurutnya, penjualan produk secara digital menjadi masa depan ekonomi. Terlebih lagi transaksi jual beli mengguakan teknologi daring (online) semakin hari semakin berkembang. Ia pun menargetkan Bandung menjadi pusat ekonomi digital.
"Indonesia itu negara berkembang tapi kalau urusan digital itu luar biasa, Facebook 60 juta pengguna, Twitter 20 juta pengguna. Bandung penduduknya 2,4 juta. Yang punya Facebook 2,1 juta. Jadi segala urusan lewat digital. Itu yang menjadi identitas masa depan kita," kata Emil kepada wartawan di Balai Kota Bandung, Sabtu (24/6).
Salah satu upaya mengembangkan ekonomi digital, Pemkot Bandung bekerjasama dengan situs jual beli daring, Tokopedia. Di situs tersebut terdapat laman khusus untuk produk ekonomi kreatif Kota Bandung. Dengan begitu, diharapkan peluang hasil karya kreatif warga Bandung yang terjual akan lebih besar.
"Alhamdulillah kita ingin menjadi yang terdepan dalam ekonomi digital. Tadi sebulan saja total ada satu juta transaksi terjual (di Tokopedia)," ujarnya.
Menurutnya Pemkot Bandung terus berusaha memudahkan pelaku UMKM mengembangkan usahanya. Ia pun berharap upaya itu disambut dan dimanfaatkan warga Bandung.
"Jadi seharusnya warga Bandung tinggal berbisnis saja, modal ada, izin mudah, dipromosikan juga dibikin lamannya. Jadi mudah-mudahan suatu hari identiklah ekonomi digital dengan produk Bandung," tuturnya.