Sabtu 25 Jun 2016 03:15 WIB

Kementerian PUPR: Jalan Tol tak Cocok Dibangun di Sumbar

Kementerian PUPR
Kementerian PUPR

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menilai pembangunan jalan tol di Sumatera Barat tidak cocok karena akan membuat ekonomi rakyat tidak berkembang.

"Saya menilai di Sumbar lebih pas dibangun jalan empat lajur sehingga pada sisi kiri dan kanan masyarakat dapat membuka usaha," kata Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Hediyanto di Padang, Jumat (25/6).

Menurutnya, akan lebih tepat dibangun jalan empat lajur yang menyerupai jalan tol dari Duku Padang, ke Sicincin dengan biaya hanya sekitar Rp600 miliar.

"Kalau dibangun jalan tol tidak ada akses dan tempat bagi masyarakat membuka usaha, dan ini lebih tepat dibuat di kawasan industri," ujarnya.

Ia mengatakan kalau dibangun jalan tol dikhawatirkan ekonomi rakyat tidak begitu berkembang karena tidak bisa membuka usaha seperti rumah makan dan kedai.

Hediyanto juga menilai kalau jalan tol tetap dibuat, Sumbar akan kehilangan keunggulan berupa tempat wisata yang indah dan dapat dinikmati pengendara.

"Selain itu pengendara juga tidak akan bisa menikmati kuliner yang selama ini dikenal enak dan menjadi daya tarik Sumbar," katanya.

Jalan tol itu tertutup sama sekali tidak cocok untuk kawasan yang banyak daerah tujuan wisata seperti di Sumbar. Sebelumnya, anggota Komisi VI DPR RI daerah pemilihan Sumbar Refrizal berpendapat pembangunan jalan tol jalur Padang-Bukittinggi akan memberikan manfaat yang besar bagi pertumbuhan ekonomi di daerah itu.

"Ini merupakan bagian dari tol Sumatera pada 2016 direncanakan akan mulai dilaksanakan pengerjaannya," ucapnya.

Ia membayangkan jika tol Padang-Bukittinggi sudah selesai maka akan mendorong pertumbuhan ekonomi baru karena daerah tersebut merupakan tujuan wisata yang sudah cukup dikenal.

"Kalau selama ini wisatawan banyak ke puncak di Jawa Barat, pemandangan alam di jalur Padang-Bukittinggi jauh lebih menarik, tentu bisa jadi daerah tujuan baru," jelasnya.

Selain itu arus lalu lintas barang dan jasa akan menjadi lebih lancar karena akses jalan yang juga akan dihubungkan menuju Pekanbaru.

Refrizal menilai jalan yang ada selama ini sudah cukup padat apalagi malam hari banyak truk bermuatan besar sehingga kondisi jalan menjadi ramai.

"Apalagi saat Lebaran Padang-Bukittinggi bisa 10 jam waktu tempuh karena padatnya kendaraan," ucapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement