REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim SAR Gabungan secara resmi menghentikan proses pencarian dan penyelamatan korban longsor di Purworejo, Jawa Tengah, Jumat pukul 15.09 WIB. Proses pencarian dihentikan karena sudah memasuki tujuh hari waktu pencarian.
"Bupati Purworejo menyampaikan operasi dari SAR, BPBD, TNI, POLRI dan relawan terhadap korban tanah longsor di Dusun Caok dan Dusun Donorati dinyatakan ditutup," kata Kepala Pusdatin dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho, lewat keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Jumat.
Berdasarkan pendataan terkini, total 43 orang meninggal yaitu 39 meninggal akibat longsor dan empat meninggal karena banjir di Kabupaten Purworejo. Selain itu, tiga orang dinyatakan hilang yaitu di Desa Caok 1 orang dan Desa Donorati 2 orang.
Sutopo mengatakan dalam rapat antara Bupati, Muspida, Camat, Lurah, tokoh masyarakat dan ahli waris menyatakan bahwa pihak keluarga mengikhlaskan korban yang belum ditemukan.
Bupati Purworejo telah menyatakan masa tanggap darurat selama 30 hari yaitu dari 19 Juni 2016 hingga 18 Juli 2016. Terdapat pengungsi sebanyak 353 orang, yaitu 143 orang di Desa Wironatan dan 210 orang di Desa Jelok.
Kerugian benda dilaporkan terdapat 143 rumah rusak meliputi 63 rumah rusak berat, 38 rumah rusak sedang dan 42 rumah rusak ringan. Kerusakan rumah dan infrastruktur akibat banjir dan longsor di Kabupaten Purworejo diperkirakan senilai Rp 15,73 miliar.