REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Palang Merah Indonesa (PMI) tetap berusaha menjaga stok darah selama lebaran nanti. Karenanya saat ini PMI aktif menambah stok darah agar saat libur lebaran ketersediaan darah dapat tercukupi.
Koordinator Unit Tranfusi Darah PMI Kota Yogyakarta Nur Edi Hidayatullah mengatakan, saat libur lebaran stok darah di PMI seringkali menipis bahkan kosong. Tahun lalu stok darah di PMI Yogya bahkan kosong mulai H+5 hingga H+20 lebaran.
"Padahal mencari pendonor juga susah, banyak yang punya kesibukan," ujarnya, Jumat (24/6).
Menurutnya, pada hari H lebaran kebutuhan darah memang tidak terlalu banyak. Namun, permintaan akan mulai meningkat pada H+7 lebaran.
Peningkatan kebutuhan darah tersebut dipicu banyak pasien yang mulai menjadwalkan kegiatan cuci darah dan pelaksanaan operasi yang sebelumnya ditunda karena ingin menjalani lebaran.
"Untuk pasien gagal ginjal, mereka biasanya memajukan jadwal cuci darah sebelum lebaran dan kemudian menjalani cuci darah lagi setelah lebaran. Ini yang membuat permintaan darah meningkat pada H+7 lebaran," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, PMI Kota Yogyakarta perlu melakukan tindakan antisipasi dengan meminta lebih banyak warga atau pendonor rutin untuk mendonorkan darahnya pada awal Juli.
Selain itu PMI Kota Yogyakarta akan mengintensifkan kegiatan donor darah massal di sejumlah tempat ibadah sesuai sholat tarawih guna menambah persediaan darah selama lebaran.
Rata-rata kebutuhan darah setiap hari di PMI Kota Yogyakarta mencapai sekitar 100 kantong.