REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Tim Unit Khusus Reskrim Polres Jeneponto berhasil mengamankan Supriadi alias Bojes, pelaku penembakan sepupunya Zaenal (19) warga kampung Bangka-bangkala, Kelurahan Tonrokassi Timur, Tamalanrea, Jeneponto saat melarikan diri ke Makassar.
"Informasi yang saya terima dari Polres Jeneponto itu mereka sudah menangkap pelakunya, mereka meringkusnya di Makassar," ujar Kabid Humas Polda Sulselbar Kombes Pol Frans Barung Mangera di Makassar, Kamis.
Dia mengatakan, keberhasilan anggota Unit Khusus Reskrim Polres Jeneponto mengamankan pelaku itu karena mereka bergerak cepat usai penembakan terjadi.
Pelaku Boojes yang masih bersepupu dengan korban Zaenal ini sekarang sedang dalam perjalanan menuju Kabupaten Jeneponto untuk dilakukan interogasi perihal penembakan tersebut.
"Mereka sudah dalam perjalanan pulang ke Polres Jeneponto dan anggota masih harus melakukan interogasi terhadap pelaku, apa yang melatari sehingga penembakan terjadi," katanya.
Sebelumnya, Zaenal (19) harus meregang nyawa setelah satu tembakan menghujam dada kirinya dengan peluru dari pistol yang ditembakkan oleh sepupunya Bojes.
Peristiwa nahas itu terjadi Rabu (18/6) sekitar pukul 18.00 Wita. Selain luka tembak, juga terdapat beberapa luka di ujung jari kakinya, akibat terseret saat korban dilarikan korban ke RS Lanto Dg Pasewang.
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Frans Barung menyebutkan pelaku diketahui menembak korban tepat di dadanya. Peluru dilesakkan menggunakan pistol organik TNI, milik Serda Ramdan, anggota Korem Bone.
"Tim dokter RSUD Lanto Daeng Pasewang telah melakukan visum, setelah itu jenazah korban dijemput keluarganya. Anggota Polres Jeneponto juga telah melakukan olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi," ujar Frans.
Guna mengantisipasi gejolak amarah keluarga korban, Polres Jeneponto disiagakan disekitar rumah korban. Selain itu, Polres Jeneponto melakukan koordinasi dengan Denpom TNI AD untuk memeriksa pemilik Senpi.