REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bupati Tana Toraja, Nicodemus Biringkanae, meminta pemerintah mendukung pembangunan bandara Buntu Kuni di Kabupaten Tana Toraja. Kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), ia pun menyampaikan permintaan dukungan anggaran sebesar Rp 1,4 triliun untuk mempercepat penyelesaian pembangunan bandara.
"Tambahan anggaran ya kami butuhkan Rp 1,4 triliun lagi, dari total Rp 1,7," kata Nico usai menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (23/6).
Ia mengatakan, pengembangan industri pariwisata di Tana Toraja membutuhkan dukungan dari pemerintah pusat, terutama pembangunan infrastruktur termasuk bandara Buntu Kuni. Sebab, selama ini kondisi infrastruktur ini menjadi kendala utama majunya perkembangan pariwisata di Tana Toraja dan Toraja Utara.
"(Bandara Buntu Kuni) Selama ini kondisinya tetap jalan begitu, hanya memang persoalan anggaran, bukan kebijakan pembangunan tapi kebijakan anggaran ya. Anggarannya sedikit kurang, lalu minta tambahan," jelas dia.
Ketua Umum Perhimpunan Masyarakat Toraja Indonesia (PMTI), Frederik Batong, mengatakan, pembangunan infrastruktur di destinasi pariwisata Tana Toraja diharapkan dilakukan dengan serius. Menurut dia, dengan pembangunan bandara Buntu Kuni ini dapat mempersingkat perjalanan darat yang membutuhkan waktu tempuh hingga delapan jam dari Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Lebih lanjut, pembangunan bandara Buntu Kuni pun diharapkan dapat segera selesai pada 2018.
Sementara itu, anggota DPR dari Fraksi Golkar, Marcus Nari, menambahkan, diharapkan dengan pembangunan bandara ini dapat meningkatkan jumlah wisatawan yang akan mengunjungi Tana Toraja. Menurut dia, Wapres JK pun berjanji akan segera membahas permintaan tambahan anggaran pembangunan ini.
"Itu akan dibicarakan kembali," kata Marcus.