Kamis 23 Jun 2016 02:15 WIB

Gorontalo akan Punya Pusat Pelestarian Tanaman Adat

Pantai Botutonuo Gorontalo
Foto: Wikipedia
Pantai Botutonuo Gorontalo

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Koordinator Gerakan Kambung Beresi (Bersih Kampung), Dahlan Usman mengatakan daerah tersebut akan segera memiliki Pusat Pelestarian Tanaman Adat Gorontalo.

Menurutnya pusat pelestarian tersebut akan didirikan di Desa Bongo, Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo dan akan dicanangkan pada Jumat, 24 Juni 2016.

Ia menjelaskan, Gorontalo memiliki banyak jenis tanaman yang selalu dibutuhkan dalam upacara adat mulai dari kelahiran, pernikahan, hingga kedukaan. "Tanaman ini penting dan bermanfaat bila dibudidayakan. Tanaman adat itu seperti luhuto, tembe (sirih), bongo (kelapa), talilo, lotingo (asam), timbuwale (sereh), melito, alawahu, limututu (jeruk purut), polohungo (puring)," jelasnya.

Selain tanaman adat, jenis-jenis tersebut merupakan  tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional dan bumbu masakan. Di sisi lain, Desa Bongo adalah kawasan desa wisata religius yang juga memiliki perhatian lebih terhadap pelestarian adat dan budaya.

"Kami akan menandatangani kesepakatan dengan PKBM Yosef Taher Maruf yang ada di Bongo. Mereka akan mencanangkan pusat pelestarian tanaman adat ini," tambahnya.

Dalam kegiatan tersebut, para relawan Kambung Beresi juga akan turun bersama warga setempat untuk menanam kacang hitam. "Kacang jenis ini besar ukurannya, rasanya gurih, dan unik karena tidak ada di tempat lain. Kacang ini bisa jadi produk unggulan Gorontalo sehingga harus dibudidayakan," katanya.

Sebelumnya, para relawan Kambung Beresi bersama warga menanam tiga jenis bambu di bantaran sungai, yang merupakan kawasan hulu Danau Limboto untuk mencegah erosi. "Bambu kami pilih sebagai tanaman yang dibudidayakan kali ini karena manfaatnya banyak. Bambu bisa menguatkan tebing, sehingga erosi di bantaran sungai bisa diminimalisir," kata inisiator Kambungu Beresi, Dahlan Usman di Gorontalo, Senin (20/6).

Kegiatan menanam bambu dan tanaman adat tersebut merupakan bagian dari Program Kambungu Beresi (Kampung Bersih), yang digagas empat bulan lalu oleh Jamaah Masjid Biturahman Limboto. Gerakan Kambungu Beresi diinisiasi warga dan digelar bergilir dari satu kampung ke kampung lainnya di Kabupaten Gorontalo.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement