REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Karta Raharja Ucu
Berbagai upaya dilakukan untuk menyelamatkan salak condet dari jurang kepunahan. Salah satu kebun yang menjadi tempat budi daya salak condet berada di RT 07 RW 05, Balekambang, Condet, Jakarta Timur. Tak tanggung-tanggung, kebun milik Abdul Kodir (47 tahun) ini memiliki luas 3,5 hektar area.
Kebun Abdul tersembunyi dan dikepung permukiman warga. Apalagi letaknya yang bersebelahan dengan Kali Ciliwung, membuat kebun tersebut cukup sulit dijangkau. Kondisi itu dipersulit lantara akses menuju kebun hanya tersedia jalan setapak selebar satu meter.
Pria asli Betawi ini merawikan sekitar 1980-an, wilayah Balekambang-Batu Ampar-Kampung Tengah, masih dipenuhi pohon berduri tersebut. "Berkebun salak menjadi salah satu mata pencaharian warga pada saat itu," kata dia saat berbincang dengan Republika.co.id, beberapa hari lalu.
Abdul mengaku kebun itu adalah milik orang tuanya. Ia masih ingat bagaimana dulu ia membantu orang tuanya mengangkut berkarung-karung salak yang sudah dipanen untuk dijual di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. "Ke sana berjalan kaki," imbuh dia.
Ia tidak pernah berhenti berharap salak condet kembali merajai pasar buah di Indonesia, khususnya Jakarta. "Saya berharap salak condet tidak berakhir menjadi simbol dan tinggal jadi cerita bagi anak cucu kita nanti," kata dia.