Rabu 22 Jun 2016 14:50 WIB

Gempa 5,3 SR di Mentawai Masuk Zona Megathrust

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Ilham
Titik gempa Mentawai
Foto: EMSC
Titik gempa Mentawai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gempa berkekuatan 5,3 SR mengguncang Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat (Sumbar), pada Selasa (21/6), malam. Berdasarkan data BMKG, gempa tersebut berada pada koordinat 2.21 LS dan 99.33 BT, tepatnya 98 kilometer tenggara Kepulauan Mentawai pada kedalaman 34 kilometer.

Pakar gempa dari Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Sumatra Barat, Ade Edward, menjelaskan, gempa tersebut disebabkan oleh aktivitas lempeng Samudra Indo-Australia yang sama-sama bergerak menekan ke utara. Ia menjelaskan, guncangan berasal dari kawasan pusat gempa yang menyimpan potensi gempa besar.

"Itu masuk yang tertinggi di zona megathrust Siberut Sipora," kata dia dalam pesan singkat yang diterima Republika.co.id, Rabu (22/6).

Ade mengungkapkan, satu demi satu potensi yang ada di kawasan zona megathrust sudah keluar. Berdasarkan data BMKG, ia melanjutkan, setidaknya ada 10 gempa terjadi di seputar Nias pada Selasa malam hingga Rabu (22/6) pagi.

"Gempa-gempa semalam, berada di sepanjang zona megathrust, di sepanjang jalur subduksi barat Sumatra, (yang daerahnya meliputi) mulai dari Aceh, Nias, Mentawai, hingga Lampung," kata Ade.

Megathrust Sumatra, terdiri dari megathrust Andaman-Aceh, megathrust Nias, megathrust Mentawai, dan megathrust Selat Sunda. Ia merinci, gempa megathrust di zona subduksi barat Sumatra yang belum (akan) terjadi, tinggal di megathrust M2 (Mentawai, Sumatra Barat) potensinya 8,5 SR. Kemudian, di megathrust S (Selat Sunda) dengan potensi gempa 8,2 SR. Data tersebut berdasarkan peta zonasi kegempaan Indonesia tahun 2010

"Aceh dan Nias sebagian besar energinya sudah habis," ujar Ade.

Ia menegaskan, informasi potensi gempa besar yang mengancam tersebut harus dimaknai untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat dan pemerintah daerah. Jangan sampai masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana lengah dengan ancaman yang sewaktu-waktu bisa terjadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement