REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Operasi pengamanan menjelang Hari Raya Idul Fitri, Operasi Ramadniya, dilaksanakan di 32 Polda di seluruh Indonesia. Ada beberapa jalur arteri yang diperkirakan menjadi titik kemacetan, di antaranya Merak, Bakauheni, Nagrek-Limbangan, Palikanci-Pejagan, Tegal Kota, dan Gilimanuk.
Korps Lalu Lintas (Korlantas) Mabes Polri telah menyiapkan beberapa perencanaan untuk mengatasi kemacetan di titik tersebut. Untuk Merak, diperkirakan kemacetan terjadi mulai dari Gerbang Tol (GT) Merak sampai pelabuhan.
"Kami akan lakukan perubahan arus, khusus dari GT Merak satu arah. Arah sebaliknya, akan kami persilakan lewat ke Cikuasa," ujar Kepala Bagian Operasional Korlantas Polri Komisaris Besar Pol Benyamin di Kantor Korlantas Mabes Polri, Jakarta, Selasa (21/6).
Kemudian untuk jalur selatan di Jawa Barat biasanya yang menjadi masalah saat arus mudik yakni di sekitar Nagrek dan Cikaledong. Korlantas sendiri akan melakukan cara konvensional seperti yang sudah dilakukan dari tahun ke tahun mengingat ruas jalan di sana tidak bertambah.
Cara yang paling efektif, kata Benyamin, adalah lewat buka tutup lalu lintas. Benyamin menyebut jalur dari Bandung ke Tasikmalaya biasanya sangat padat. Untuk itu, Korlantas akan melakukan penundaan kendaraan dari Tasikmalaya. "Kami akan buka tutup jalur sekitar setengah sampai satu jam," kata Benyamin. Kendaraan dari arah Tasikmalaya akan diarahkan ke lingkar Nagrek.
Beralih ke selatan Jawa Tengah, tepatnya di Kabupaten Banyumas, tiap tahun wilayah tersebut menjadi masalah karena ada persimpangan kereta api. Setiap 18 menit sekali, kereta akan melintas sehingga pada arus mudik selalu menjadi kemacetan. Namun dengan dibukanya Lingkar Sumpiuh diharapkan kondisi jalur tersebut tidak menjadi masalah lagi.
Baca juga, Menhub Jonan: Sepeda Motor Tantangan Mudik Terbesar.
Polri juga akan melakukan sistem buka tutup jalur di tol Palikanci-Pejagan. Apabila nanti terjadi kemacetan parah dari arah Tol Kanci menuju Losari dan Pejagan, maka akan diberlakukan sistem buka tutup. Misalnya yang di Pejagan kalau sudah penuh, akan kami alihkan ke Kanci, Cirebon," ujarnya.
Sementara untuk Tegal Kota, ini merupakan tahun kedua bagi Tegal Kota menjadi pusat kemacetan arus mudik. Tahun-tahun sebelumnya, kemacetan terpusat di Jawa Barat. Namun sekarang kemacetan berpindah di pintu keluar tol terakhir di Brebes Timur yang berjarak hanya 500 meter dari Tegal Kota.
Ada beberapa tantangan bagi Korlantas Polri untuk mengatasi kemacetan tersebut mengingat adanya terminal, persimpangan (simpang maya), dan pom bensin. Apabila terjadi kepadatan hebat, maka petugas akan melakukan contra flow 3-1. Artinya, akan ada tiga lajur ke arah Semarang dan hanya satu lajur ke arah Jakarta. "Kendaraan dari arah terminal diarahkan dulu ke utara, Tegal Kota, baru melingkar ke jalur Pantura," kata Benyamin.
Qommarria Rostanti