Selasa 21 Jun 2016 15:46 WIB

Jumlah Gepeng di Kota Bandung Diklaim Turun

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Friska Yolanda
Pengemis anak-anak.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Pengemis anak-anak.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengklaim penurunan jumlah gelandangan pengemis (gepeng) saat bulan Ramadhan. Padahal, bulan puasa biasanya menjadi momen meningkatnya jumlah gepeng yang meminta-minta di pinggir jalan-jalan besar.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bandung Aji Sugiyat mengatakan, penurunan  ini terlihat dari jumlah gepeng yang ada di lapangan. Terutama, di perempatan-perempatan jalan besar.

“Mayoritas bulan Ramadhan ini memang berkurang, di jalan-jalan sudah enggak ada,” kata Aji saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (21/6).

Pengurangan ini merupakan dampak dari semakin intensifnya razia yang dilakukan Dinsos di lapangan. Terutama, di perempatan-perempatan yang menjadi basis peredaran gepeng. Dengan panjaringan yang lebih sering, maka para gepeng jadi takut untuk secara terang-terangan beroperasi di jalanan. 

Selama Ramadhan, dinasnya meningkatkan razia. Biasanya penjaringan dilakukan sekali atau dua kali dalam satu pekan, kini ditingkatkan dua kali lipat.

“Sekarang tiga sampai empat kali sepekan,” katanya.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil memgapresiasi menurunnya gepeng di Kota Bandung. Ini artinya kerja keras Pemkot Bandung membuahjan hasil.

"Alhamdulillah laporan dari lapangan dan masyarakat, kalau PMKS menurun drastis. Artinya,, alhamdulillah sistem berjalan dengan baik," ujar pria yang akrab disapa Emil itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement