REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Sekitar 1.050 hektare sawah di Kabupaten Kulon Progo dikhawatirkan puso akibat banjir selama dua hari terakhir. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Gatot Saptadi mengatakan selain sawah yang terendam air, ada 14 kecamatan di DIY yang terkena bencana longsor maupun banjir.
Terbanyak di Kulon Progo yakni sebanyak 11 kecamatan, di kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul dan Kabupaten Gunungkidul masing-masing satu kecamatan yakni di Gondokusuman, Bambanglipuro, dan Tanjung sari. Ada 10 rumah yang rusak dan sampai saat ini tidak ada korban jiwa. Di Kabupaten Kulon Progo yang terindikasi terkena bencana ada 50 titik.
"Saat ini BPBD konsentrasi penyelamatan, namun tidak perlu membuat posko darurat, karena mereka yang terkena banjir/longsor sudah diungsikan ke kantor kecamatan dan masjid dan tadi pagi mereka sudah kembali ke rumah masing-masing," kata Gatoto, Senin (20/6).
Di tempat terpisah Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan belum mendapat laporan terkait bencana banjir dan longsor di Kulon Progo. Terkait dengan seluas 1050 sawah di Kulon Progo yang terkena banjir, Sultan mengatakan kalau sawah yang terkena banjir mengalami gagal panen dan itu termasuk dalam kontrak 35 ribu hektar sawah yang berkelanjutan, harus dibantu oleh Pemda DIY.