REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Polisi mengimbau masyarakat yang akan mudik pada Lebaran 2016 untuk mewaspadai perampokan dengan modus pura-pura menjadi pembantu rumah tangga.
"Waspadai pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan momentum Lebaran," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Semarang Ajun Komisaris Besar Joko Yulianto di Semarang, Jumat (17/6).
Ia mengimbau masyarakat lebih hati-hati dan waspada terutama menjelang Lebaran. Ia menuturkan jika ada warga yang akan pergi mudik dan meninggalkan rumah dalam keadaan kosong maka lebih baik disampaikan ke tetangga atau pengurus lingkungan setempat.
Sementara untuk masyarakat yang membutuhkan jasa pembantu rumah tangga saat Lebaran, kata dia, diminta untuk lebih jeli dan berhati-hati. "Selektif dalam memilih pembantu rumah tangga yang jasanya akan dipakai sementara," katanya.
Ia meminta indetitas calon pembantu yang akan dipekerjakan dicek lebih teliti. "Kalau ada yang tidak wajar dari identitas dirinya harus dicurigai," katanya.
Menurut dia, aksi perampokan dengan modus berpura-pura menjadi pembantu rumah tangga tersebut diduga marak menjelang Lebaran.
Hal tersebut terlihat dari pengungkapan dua kasus perampokan dengan modus tersebut yang diungkap Polrestabes Semarang belum lama ini.
Sebelumnya, Polrestabes Semarang, Jawa Tengah meringkus komplotan perampok yang menggunakan modus berpura-pura menjadi pembantu rumah tangga di rumah korban yang telah diincarnya.
Dua anggota komplotan perampok rumah bermodus pembantu rumah tangga yang terdiri dari seorang pria dan wanita telah diringkus bersama sejumlah barang bukti hasil kejahatannya.
Kedua tersangka masing-masing Slamet alias Kasmudi (38) dan Darwati alias Zulfa (36), keduanya warga Kabupaten Grobogan. Tersangka Slamet memerintahkan tersangka Darwati untuk berpura-pura bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Dalam aksinya, pelaku mengincar harta berupa perhiasan serta yang tunai.