Kamis 16 Jun 2016 23:51 WIB

Pedagang Kecil Gunung Kidul Kesulitan Dapat Gas Melon

Gas ukuran 3 kg alias gas melon.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Gas ukuran 3 kg alias gas melon.

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Pedagang kecil di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengeluhkan kesulitan mendapatkan elpiji bersubsidi ukuran tiga kilogram (gas melon) dari pangkalan atau pengecer.

Salah seorang pedagang kaki lima di Wonosari Bayu Prihartono di Gunung Kidul, Kamis (16/6) mengatakan dirinya harus mencari elpiji tiga kg ke sejumlah wilayah di luar Kecamatan Wonosari.

"Biasanya membeli elpiji Rp19 ribu sekarang Rp 21.500. Saya harus beli di sekitaran Kecamatan Semanu karena di Kecamatan Wonosari sangat sulit," kata Bayu. Ia mengatakan sebagai pengusaha kecil dirinya mengandalkan elpiji tiga kg, kalau harus menggunakan elpiji 12 kg maka akan merugi.

"Sebagai usaha kecil kami mengandalkan elpiji tiga kg untuk usaha, maka kami mohon kepada pemerintah untuk memberikan kemudahan," katanya.

Pedagang lainnya Jumakir mengakui hal sama. Pedagang mie ayam ini mengaku beberapa hari ini sulit untuk mendapatkan elpiji tiga kg. Ia berharap pemerintah bisa menstabilkan harga elpiji tiga kg. "Terakhir saya membeli Rp 20 ribu," kata Jumakir.

Terpisah, Bagian Operasional Agen elpiji tiga kg Widya Bakti Mulia Ismartono menjelaskan, pihaknya mendapatkan tambahan stok dari pertamina sebesar 6.520 tabung gas dari kouta reguler yang ada.

"Kuota reguler sebesar 65.760 tabung gas, kami mendapatkan tambahan sebesar 6.520 tabung sehingga selama ramadhan ini di agen kami ada 72.280 tabung gas didistribusikan ke 155 pangkalan yang tersebar di seluruh wilayah Gunung Kidul," katanya.

Ia mengatakan selama ramadhan kali ini terdapat kenaikan jumlah konsumsi warga Gunung Kidul. Hal tersebut diketahui dari banyaknya permintaan pangkalan yang ada. "Kami itu sering mendapatkan permintaan untuk mendapatkan stok dari para pangkalan selama ramadhan ini," ungkapnya.

Kepala Seksi Distribusi dan Perlindungan Konsumen Disperindakop Gunung Kidul Supriyadi menjelaskan pihaknya telah mendapatkan kouta sebanyak 12 persen. "Kouta harian Gunung Kidul 10.200 tabung, dan itu sudah di distribusikan keseluruh agen," katanya.

Ia mengatakan kenaikan harga tabung gas dipicu karena banyaknya permintaan masyarakat akan elpiji selama ramadhan kali ini. "Masyarakat banyak yang membutuhkan untuk saat ini. Sehingga sering kali pangkalan kehabisan gas meski baru mendapatkan elpiji," kata Supriyadi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement