REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Harga sapi lokal yang masih hidup di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, anjlok setelah adanya operasi pasar daging sapi meskipun harga daging sapi segar masih bertahan di kisaran Rp 115.000-Rp 120.000 per kilogram.
"Dalam dua hari pasaran ternak yang digelar setiap hari Rabu, penjualan sapi hidup merosot hingga 50 persen. Biasanya dalam satu hari pasaran, jumlah sapi hidup yang dijual bisa mencapai 700 ekor namun sekarang tidak lebih dari 300 ekor," kata salah seorang pedagang sapi, Yanto, di Ajibarang, Banyumas, Kamis (16/6).
Ia mengatakan kondisi tersebut berdampak pada penurunan harga jual sapi hidup karena banyak jagal sapi yang mengurangi pembelian ternak tersebut.
Dalam kondisi normal, kata dia, harga sapi hidup dengan bobot empat kuintal bisa mencapai Rp11,5 juta namun sekarang hanya ditawar Rp 10 juta. Menurut dia, pedagang terpaksa menjual sapi hidup yang mereka bawa dengan harga murah daripada harus menambah ongkos untuk membawa pulang ternak itu.
Kendati terjadi penurunan harga sapi hidup, harga daging sapi segar di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Banyumas seperti di Pasar Wage, Purwokerto, tetap bertahan tinggi. "Sampai saat ini, harga daging sapi segar masih berkisar Rp 115.000-Rp 120.000 per kilogram," kata salah seorang pedagang, Suprapti.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Seksi Perencanaan dan Pengembangan Usaha Perum Bulog Subdivisi Regional Banyumas M. Priyono mengatakan pihaknya baru dua kali menggelar operasi pasar daging.
"Pada hari pertama, Senin (13/6), kami menyediakan 250 kilogram atau 250 paket daging sapi impor beku dan habis dalam waktu tiga jam. Hari ini (16/6) kami menyediakan 100 kilogram daging sapi impor beku yang diambil dulu dari Bulog Subdivre Kedu dan habis dalam waktu 30 menit sehingga banyak warga yang tidak kebagian," katanya.
Pihaknya sedang mengajukan permintaan daging sapi impor beku satu ton ke Kantor Pusat Bulog dan diperkirakan akan tiba di Purwokerto pekan depan.
Ia mengakui kapasitas lemari pendingin yang dimiliki Bulog Subdivre Banyumas hanya mampu menampung 1.000 paket daging sehingga pihaknya hanya mengajukan permintaan satu ton daging sapi beku. "Nantinya daging sapi impor beku itu akan kami jual secara bertahap, sehari sebanyak 200 paket," katanya.