REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus mengupayakan peningkatan mutu layanan kesehatan bagi warganya. Karenanya, berbagai terobosan diluncurkan untuk mempermudah masyarakat Kota Bandung.
Selasa (14/6), Pemkot Bandung meresmikan dua layanan kesehatan dalam rangka menunjang fasilitas kesehatan bagi masyarakat. Dua layanan tersebut adalah We Care Bandung dan Home Medicare.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan layanan We Care Bandung merupakan sistem berbasis daring (online) yang digunakan untuk mendata warga yang sedang sakit dan membutuhkan pengobatan segera.
Lewat We Care Bandung, masyarakat dapat memberikan bantuan untuk berobat warga kurang mampu sesuai dengan penyakit yang dideritanya.
"Hari ini kita sudah punya website namanya wecare.id/bandung yang memuat data-data warga-warga bandung yang butuh bantuan dana untuk pengobatan karena belum mereka belum punya BPJS," kata Ridwan di Rumah Sakit Al Islam Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (14/6).
Pria yang akrab disapa Emil ini menjelaskan dalam website tersebut siapapun dapat menginformasikan warga Kota Bandung yang sakit dan membutuhkan pertolongan segera. Masyarakat juga bisa mendonasikan sumbangan untuk membantu biaya pengobatan.
Adanya We Care Bandung dinilai Emil sangat membantu tugas pemerintah untuk menjamin kesehatan seluruh warganya. Layanan ini dikhususkan untuk pasien yang belum tercover BPJS Kesehatan sehingga kesehatan warga tetap terjamin.
"Kategorinya tidak tercover BPJS dan warga Kota Bandung. Karena ada gap yang harus diisi," ujarnya.
Dalam website tersebut, kata Emil, akan diinformasikan warga beserta penyakitnya. Melalui WeCare.id para calon donatur dapat melihat daftar dan informasi para pasien, memilih pasien yang ingin dibantu, lalu memberi bantuan dengan menyumbang mulai dari sepuluh ribu rupiah. Seluruh transaksi yang dilakukan akan ditampilkan secara transparan di website.
Setelah resmi diluncurkan, sudah ada 15 orang pasien yang terdaftar di website yang membutuhkan bantuan untuk mengobati penyakitnya. Diharapkannya tak ada lagi kasus warga miskin meninggal akibat ditolak rumah sakit karena tidak memiliki biaya.