Selasa 14 Jun 2016 18:13 WIB

Masyarakat Diminta Waspada Konsumsi Buah Impor

Rep: Christiyaningsih/ Red: Winda Destiana Putri
Buah impor
Foto: Prayogi/Republika
Buah impor

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Masyarakat diminta waspada mengonsumsi buah impor. Dalam operasi makanan, minuman, obat-obatan, dan alat kesehatan (OMKA) yang diadakan petugas gabungan dari Kabupaten Malang pada Selasa (14/6) buah apel impor asal AS terbukti positif mengandung residu pestisida.

Petugas berasal dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pasar, Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluh (BKP3), Satpol PP, dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Kabupaten Malang. Kepala BKP3 Made Ayu Anggraeni menjelaskan rapid test dilakukan tak hanya pada buah-buahan tetapi juga sayuran.

Dalam uji ini, sayur jenis selada air dan kangkung air dinyatakan aman dari residu pestisida. "Sayuran yang tumbuh di air aman karena pestisida terbawa air yang mengalir," ungkapnya pada Selasa (14/6) di Malang.

Adanya kandungan bahan kimia berbahaya pada buah-buahan impor sebenarnya bukan hal yang baru. Namun masyarakat masih sering mengabaikan keamanan pangan karena tergiur dengan penampilan buah yang ranum dan bersih.

"Masyarakat harus menyadari tampilan yang bersih bukan indikator buah segar dan aman dikonsumsi," imbuhnya.

Buah impor bukan buah segar yang baru saja dipanen. Karena, pengiriman dari negara asal ke Indonesia memerlukan waktu berminggu-minggu. Untuk menyiasati kulit buah agar tetap terlihat segar, buah diberi lapisan lilin.

Made menyarankan masyarakat untuk memperbanyak konsumsi buah lokal. Walaupun penampilan buah lokal tak secantik buah impor namun lebih aman dikonsumsi.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Abdurrachman menyatakan sasaran sidak adalah obat, makanan, kosmetika, dan alat kesehatan (OMKA).

Sidak dilakukan dalam rangka pengendalian dan pengawasan bahan pangan dan obat menjelang Hari Raya Idul Fitri. Operasi OMKA menyasar setiap kecamatan di Kabupaten Malang dengan mengambil beberapa sampel pasar tradisional dan supermarket.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement