REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak berpendapat, kelompok Islam harus menjadi pelopor dalam pergerakan antikorupsi. Pergerakan antikorupsi juga membutuhkan keterlibatan banyak pihak.
"Untuk merapatkan shaf Pemuda Muhammadiyah berencana untuk mengadakan Konvensi Anti-Korupsi," katanya, Selasa (14/6).
Konvensi ini menjadi konvensi lanjutan Konvensi Indonesia Berkemajuan. Dalam Konvensi Indonesia Berkemajuan belum diungkapkan apa yang menjadi penyebab sulitnya Indonesia untuk maju. Dalam Konvensi Anti-Korupsi ini, kata Dahnil, membahas penyebabnya yakni korupsi.
Dalam konvensi ini banyak hal yang akan dibahas. Salah satunya akan mendeklarasikan Partai Anti-Korupsi. Dahnil menjelaskan deklarasi ini akan mengajakan sebanyak mungkin partai untuk mendeklarasikan sikap antikorupsi.
Konvensi ini akan membagi lima sesi diskusi yang akan dinamakan tadarus. Salah satunya tadarusnya akan membahas sikap media dengan kasus korupsi.
"Dalam tadarus ini kami akan mengundang banyak pemimpin redaksi media massa," kata Dahnil.
Pemuda Muhammadiyah sudah lama melakukan gerakan anti-korupsi. Sudah satu tahun Pemuda Muhammadiyah mendirikan Sekolah Anti-Korupsi.
Sekolah Anti-Korupsi ini sudah berdiri di 12 kota dan kabupaten. Untuk menambah jumlah pihak yang terlibat dalam gerakan pemberantasan korupsi, Pemuda Muhammadiyah menyelenggaran konvensi yang akan diselenggaran pada 17 Juni 2016 ini.
"Kami juga mengundang banyak NGO, OKP dan tokoh masyarakat," kata Dahnil.