Senin 13 Jun 2016 17:40 WIB

Indikasi Ahok ke Partai Politik Menguat

Rep: Lintar Satria/ Red: Ilham
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama (Ahok) menjawab pertanyaan wartawan usai menjalani pemeriksaan oleh penyidik Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri di Jakarta, Kamis (25/2).
Foto: Antara/Reno Esnir
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama (Ahok) menjawab pertanyaan wartawan usai menjalani pemeriksaan oleh penyidik Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri di Jakarta, Kamis (25/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Guspiabri Sumowigeno mengatakan, ancaman beberapa Teman Ahok yang dikabarkan akan buang KTP dukungan ke Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjadi indikasi yang cukup kuat Ahok akan menyeberang ke partai politik.

Guspiabri mengatakan, adanya ancaman tersebut mengindikasikan adanya gerakan Ahok menyeberang ke partai politik yang sudah dibicarakan dengan Teman Ahok. "Mengingat Teman Ahok sangat dekat dengan Pak Ahok, ada indikasi yang cukup kuat walaupun beberapa media mengecilkan maknanya, ada media besar yang menulis hanya secuil yang protes, tapi bukan itu intinya," katanya, Senin (13/6).

Kemungkinan, tambah Guspiabri, ada Teman Ahok yang baik-baik saja tapi ada pula yang tidak setuju. Guspiabri menjelaskan, ancaman tersebut juga memperlihatkan selama ini Ahok bersama tim kampanye yang awam politik.

Guspiabri mengatakan, politik membutuhkan banyak kompromi dan bukan proses utopia. Jadi, Teman Ahok harus memahami politik riil. Guspiabri menambahkan, jika memang tujuan utamanya adalah mendukung Ahok seharusnya Teman Ahok tidak bermasalah jika Ahok akhirnya menggunakan partai politik.

 

Karena, tambah Guspiabri, memang tidak ada salahnya Teman Ahok berbagi peran dengan partai politik. Tujuan utama Teman Ahok untuk membuktikan adanya pendukung riil Ahok pun sudah terbuktikan. "Jadi sebenarnya tugas membuktikan Pak Ahok mempunyai pendukung yang kuat sudah terpenuhi," katanya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement