Senin 13 Jun 2016 17:53 WIB

Pembebasan Lahan Proyek Kereta Bandara tak Sesuai Target

Rep: Crystal Liestia/ Red: Dwi Murdaningsih
 Petugas tengah mengecek jalur kereta di kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Tanggerang, Banten, Senin (1/2).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Petugas tengah mengecek jalur kereta di kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Tanggerang, Banten, Senin (1/2).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pembebasan lahan untuk penyelesaian proyek KA Cepat Bandara Soekarno-Hatta tidak sesuai target. Senior Manager Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Bambang Setiyo Prayitno mengatakan pembebasan lahan ditargetkan kelar pada akhir Februari. Namun hingga bulan ini, Juni, pembebasan lahan baru mencapai 64,5 persen.

"Memang ada kendala dalam pembebasan lahan ini yang membuat bergeser dari target awal. Saya tidak bisa menargetkan lagi kapan bisa selesai," tuturnya kepada Republika, Senin (13/6).

Bambang menjelaskan salah satu kendala krusial yaitu adanya satu bidang lahan yang dimiliki lebih dari satu orang, karena sudah ada ahli warisnya. Untuk mencari aman agar tidak terjadi masalah di kemudian hari, Bambang mengaku dalam pembayaran lahan dengan kondisi demikian harus menghadirkan seluruh ahli warisnya. Jika ada satu orang saja yang absen dalam pembayaran pembebasan lahan tersebut, maka pembayaran tidak dapat dilakukan.

Oleh karena itulah Bambang tidak dapat menargetkan hingga jangka waktu tertentu untuk penyelesaian lahan tersebut. Kendala lain juga dialami saat pembebasan lahan industri yang terhimpit dua proyek sekaligus, yaitu proyek KA Bandara dan pengembangan tol JORR.

Meski pembebasan lahan belum kelar, Bambang mengatakan proses tetap dilakukan paralel dengan pekerjaan lainnya, seperti pembangunan stasiun di Bandara Soetta di jalan M1 yang saat ini sudah dalam proses pengerjaan. Bambang menuturkan pembebasan lahan tersebut hanya untuk menyambung dari stasiun bandara menuju ke stasiun Batuceper. Sementara untuk jalur dari stasiun Batuceper menuju stasiun Maggarai Jakarta menggunakan jalur eksisting. Sehingga hanya pembangunan baru hanya dilakukan sampai Batuceper saja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement