REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Polres Dharmasraya, Sumatra Barat, mengimbau masyarakat daerah itu mentaati dan mematuhi peraturan lalu lintas saat tradisi ngabuburit Ramadhan 1437 Hijriyah.
"Ini untuk keselamatan pengendara, meskipun ngabuburit dengan berkendara dalam kecepatan santai," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Dharmasraya, AKP Imawan Rantau di Pulau Punjung, Senin (13/6).
Menurut dia, masyarakat daerah itu memilih naik motor santai saat menghabiskan waktu sambil menunggu jadwal berbuka puasa. Selain itu ngabuburit hendaknya benar-benar dimanfaatkan untuk kegiatan positif jangan sampai menyimpang dari tujuan, misalnya balapan liar.
"Kami mendapat laporan dari masyarakat dan Kapolsek, beberapa titik ngabuburit di jalan raya dijadikan arena balapan oleh beberapa anak muda," kata dia menjelaskan.
Seorang warga Fadil (26) mengemukakan, hal yang tepat untuk mengisi tradisi ngabuburit di daerah itu ialah bermotor santai bersama teman. "Karena di sini memang tidak ada pantai atau mall untuk tempat ngaubburit, seperti yang dilakukan warga di kota-kota," ujar dia ditemui saat ngabuburit di Nagari Sipangkur.
Menurut dia, bermotor santai rutin dilakukan bersama temannya dengan berkompoi tiga sampai lima motor, namun tidak ugal-ugalan. "Selalu ramai, namun tidak ada yang berkendara dengan kecepatan tinggi, nama juga bermotor santai," katanya.
Warga lainnya Silvia (24), ngabuburit merupakan aktivitas yang ia lakukan untuk menghabiskan waktu menjelang waktu berbuka puasa tiba, misalnya berkendara santai. Sembari jalan jalan, ujarnya, waktu ngabuburit juga ia sempatkan membeli iftar atau makanan untuk berbuka puasa yang letaknya tidak jauh dari rumahnya.
"Sambil jalan jalan sore dengan teman langsung beli kolak pisang, pregedel, gorengan. Pokoknya menu berbuka puasa gitu," ucap dia.