Senin 13 Jun 2016 13:57 WIB

Gas di Sukabumi Langka

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Friska Yolanda
  Warga membawa sejumlah tabung gas elpiji 3 kg melewati genangan banjir di Jalan Raya Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Ahad (21/12). (Antara/Novrian Arbi)
Warga membawa sejumlah tabung gas elpiji 3 kg melewati genangan banjir di Jalan Raya Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Ahad (21/12). (Antara/Novrian Arbi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Permintaan tabung gas elpiji tiga kilogram atau gas melon di Kota/Kabupaten Sukabumi mengalami lonjakan. Kondisi ini menyebabkan terjadinya kelangkaan gas di sejumlah wilayah.

“Kami keteteran dengan adanya lonjakan permintaan gas tiga kilogram,” ujar Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Sukabumi Yudha Sukmagara, Senin (13/6). 

Pada bulan puasa ini, permintaan tabung gas melon mengalami kenaikan sekitar 10 hingga 20 persen dari kondisi normal. Namun, kenaikan ini tidak sebanding dengan kuota gas elpiji untuk Sukabumi. Kuota gas elpiji tiga kilogram pada 2016 ini jumlahnya sama dengan 2015 lalu.

Kuota gas elpiji tiga kilogram untuk Kota Sukabumi mencapai 600 ribu tabung per bulan. Sementara, kuota untuk Kabupaten Sukabumi mencapai 1,6 juta per bulannya. 

Akibat tingginya permintaan ini, Hiswana Migas pun melaporkan permintaan tambahan kuota untuk memenuhi kebutuhan warga Sukabumi. “Kenaikan ini sudah dikoordinasikan dengan Pertamina,” katanya.

Dicontohkan Yudha, pasokan gas elpiji di wilayah Ciaul, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, dilaporkan sempat mengalami kendala. Pasokan gas elpiji di pangkalan cepat habis karena adanya panic buying dari warga pada awal Ramadhan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement