Jumat 10 Jun 2016 21:24 WIB

Penyelundupan 12 Ton Bawang Ilegal Digagalkan

Anggota Ditpolair Polda Jambi memeriksa barang bukti tangkapan bawang merah selundupan saat akan diamankan ke Markas Unit Patroli Angsoduo Ditpolair Polda Jambi di tepian Sungai Batanghari, Kasang, Jambi, Senin (25/4).
Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Anggota Ditpolair Polda Jambi memeriksa barang bukti tangkapan bawang merah selundupan saat akan diamankan ke Markas Unit Patroli Angsoduo Ditpolair Polda Jambi di tepian Sungai Batanghari, Kasang, Jambi, Senin (25/4).

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Pelalawan, Provinsi Riau menggagalkan upaya penyelundupan 12 ton bawang yang masuk melalui pesisir Riau dengan tujuan Palembang, Sumatera Selatan.

"Kita belum dapat menyimpulkan dari mana bawang-bawang merah ini berasal karena masih memeriksa supir serta sejumlah saksi," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Pelalawan AKP Herman Pelani di Pekanbaru, Jumat (10/6).

Ia menjelaskan pengungkapan itu berawal dari adanya laporan masyarakat akan masuknya dua unit truk pengangkut bawang ke wilayah hukum Polres Pelalawan pada Jumat pagi.

Berawal dari informasi tersebut, petugas selanjutnya melakukan penyelidikan di lapangan dan benar saja menemukan dua unit mobil pengangkut barang bernomor polisi BM 8059 FQ dan BG 8220 UF sedang melintas.

Mendapati kedua mobil yang berjalan beriringan dengan muatan yang terlihat cukup berat itu, petugas kemudian menghentikannya dan melakukan pemeriksaan.

"Dari pemeriksaan itu petugas mengamankan enam ton bawang setiap satu truk. Sementara bawang-bawang itu tidak dilengkapi dengan kelengkapan dokumen yang sah," jelasnya.

Diduga kuat, bawang tersebut di pasok dari Malaysia karena dari keterangan kedua supir, bawang itu masuk melalui Pelabuhan Dumai. "Kita masih terus mengembangkan pengungkapan ini serta terus melakukan penyelidikan guna mengugnkap pelaku lainnya," jelasnya.

Penyelundupan bawang merah asal luar negeri melalui pelabuhan-pelabuhan tikus di pesisir Riau kerap terjadi. Diantara wilayah yang menjadi langganan masuknya produk pertanian populer di Indonesia itu adalah Bengkalis, Dumai, Rokan Hilir dan Meranti.

Selain bawang, wilayah tersebut kerapa menjadi pintu masuk untuk penyelundupan barang lainnya seperti pakaian bekas, makanan hingga narkoba. Panjang garis pantai yang tidak didukung personel serta peralatan yang memadai menjadi alasan kurang maksimalnya pengawasan di wilayah perbatasan tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement