REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Penyakit tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit menular yang disebabkan mikrobakteri.
Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mencatat, rata-rata ada sekitar 800 kasus TBC yang ditemukan di wilayah Kota Tasikmalaya selama tiga tahun terakhir.
"Penyakit TBC kalau tidak diobati 50 persen akan menyebabkan kematian," kata Kasubag Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Didin Fitriyadi kepada Republika, Jumat (10/6).
Didin menjelaskan, di Kecamatan Cibeureum ditemukan 40 orang yang mengidap TBC. Kalau tidak diobati, maka 20 orang diantaranya akan meninggal dunia. Namun, jika diobati tidak akan terlalu berisiko mengakibatkan kematian.
Begitu pula yang akan terjadi pada 800 kasus TBC di Kota Tasikmalaya. Sebanyak 400 kasusnya bisa berisiko mengakibatkan kematian. Oleh karena itu Dinas Kesehatan terus melakukan penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat tentang penyakit TBC.
"Perlunya penyuluhan kepada masyarakat karena TBC menularnya sangat gampang, dari interkasi, batuk dan bersin pun bisa menular," jelas Didin.
Dikatakan Didin, meski banyak pengidap TBC yang sembuh, tapi kasus baru yang ditemukan juga ada. Itu sebabnya selama 2014, 2015 dan 2016 rata-rata kasus TBC yang ditemukan di Kota Tasikmalaya kurang lebih sekitar 800 kasus.
Ia menjelaskan, misalkan dalam satu keluarga ayahnya terinfeksi TBC. Ketika ayahnya sembuh dari infeksi TBC, penyakitnya menular ke anaknya. Kemudian, ketika anaknya sembuh dari infeksi, penyakitnya menular ke ibunya.
Jadi, Didin mengatakan, supaya tidak bertambah penderita baru akibat penularan, Dinas Kesehatan mensosialisasikan tentang bahaya dan penularan penyakit TBC kepada masyarakat. Disediakan juga obat dan pemeriksaan gratis.
Mikrobakteri Tuberkulosis menyebar melalui udara. Ketika orang yang terinfeksi TBC batuk dan bersin mikrobakteri TBC bisa menyebar.
Bahkan bila orang tersebut meludah, butiran ludahnya mengandung mikrobakteri TBC. Karenanya, masyarakat diimbau waspada terhadap penyakit TBC agar terhindar dari penularan.