Kamis 09 Jun 2016 23:28 WIB

Masyarakat Perlu Dibiasakan Pilah Sampah

Pemilahan tempat sampah organik dan non organik.
Foto: Antara
Pemilahan tempat sampah organik dan non organik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti dari Asosiasi Sampah Padat Indonesia (INSWA) MS Oktamalandi menyatakan bahwa masyarakat Indonesia perlu dibiasakan memilah sampah organik dan anorganik untuk memudahkan pemrosesan selanjutnya.

"Paling mudah adalah memilah sampah antara yang basah dan kering dari sumbernya, karena sampah akan bermasalah ketika tercampur," ujar dia, usai diskusi tentang pengelolaan sampah di Pusat Kebudayaan Amerika Serikat @america, di Jakarta, Kamis (9/6) malam.

Salah satu daerah yang warganya berhasil dididik untuk memilah sampah rumah tangga yaitu Kota Depok, Jawa Barat.

Warga menggunakan ember untuk mengumpulkan sampah basah di satu titik pengumpulan yang disepakati, dan selanjutnya diolah menjadi kompos.

Sedangkan sampah kering, seperti plastik, kertas, kaleng, dan styrofoam akan diangkut oleh petugas dari Dinas Kebersihan setempat ke tempat pembuangan akhir (TPA). Sampah yang terkumpul dari setiap RT akan dipastikan apakah masih tercampur atau terkontaminasi.

Selain itu, Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Depok juga memiliki tim buser sampah yang berpatroli sejak pukul 21.00 hingga 06.00 WIB untuk mengidentifikasi warga yang membuang sampah sembarangan.

"Kalau ada yang tertangkap langsung diambil KTP-nya dan disidangkan, seperti sidang SIM. Penegakan hukum seperti ini penting untuk memberi efek jera," ujar Okta.

Namun, sistem pengelolaan sampah seperti yang dilakukan warga Depok belum banyak diikuti oleh daerah lain karena masalah sampah belum menjadi prioritas di Indonesia.

"Memang sulit karena mengurus sampah itu bergantung pada keinginan dan niat untuk memperbaiki pencemaran lingkungan," kata Okta lagi.

Berdasarkan pengamatan INSWA, hampir seluruh daerah di Tanah Air sudah berstatus darurat sampah karena warga masih menggantungkan pemrosesan sampah kepada pengelola TPA, sedangkan secara teknis hanya lima kota yang telah memiliki sistem kontrol TPA yang baik antara lain Balikpapan, Surabaya, dan Jakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement