REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Tidak kurang dari 300 warga Kabupaten Lumajang mengungsi lantaran banjir rob yang melanda pesisir pantai utara Pulau Jawa pada pekan ini.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur, Sudarmawan, menyampaikan peringatan dini terkait tinggi gelombang pada 7-12 Juni 2016 setinggi 2 meter di perairan utara Pulau Jawa. Gelombang setinggi 2 meter tersebut antara lain meliputi Kabupaten Tuban, Kabupaten Gresik, Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan, dan Kabupaten Sumenep.
Peringatan dini juga disampaikan bagi warga di sekitar perairan selatan Pulau Jawa. Ketinggian gelombang di Samudra Hindia mencapai 2,5 - 4 meter.
Wilayah tersebut meliputi, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Malang, Kabupaten Jember, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Banyuwangi. "Untuk wilayah yang dimaksud waspadai Gelombang Tinggi dan Banjir Rob, di Kabupaten Lumajang sebanyak 300 jiwa mengungsi," kata Darmawan saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (9/6).
Daerah yang telah terlanda atau sedang mengalami, antara lain Kabupaten Pacitan, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Jember, Kabupaten Gresik, Kabupaten Tuban, Kota Surabaya, Kabupaten Pamekasan dan Kabupaten Banyuwangi.
Menurutnya, BPBD Provinsi Jatim telah melakukan langkah-langkah dalam menghadapi Rob. Antara lain menyalurkan peralatan dan logistik di BPBD Kabupaten/kota untuk kesiagaan semua jenis ancaman bencana, termasuk gelombang tinggi/ROB. Selain itu, juga melakukan assessment daerah yang terkena dampak ROB sebagai kesiapan tindak lanjut terhadap penanganan akibat gelombang tinggi.
"Untuk kerugian kami masih melakukan pendataan, yang penting keselamatan masyarakat," imbuhnya.