Kamis 09 Jun 2016 20:19 WIB

Harga Daging Sapi Bisa Ditekan Jika Pemerintah Beri Insentif

Rep: dian erika nugraheny/ Red: Ani Nursalikah
  Pekerja sedang melakukan bongkar muatan daging sapi impor di gudang Bulog, Jakarta, Kamis (9/6). (Republika/Tahta Aidilla)
Pekerja sedang melakukan bongkar muatan daging sapi impor di gudang Bulog, Jakarta, Kamis (9/6). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Ketua Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI), Asnawi mengatakan keinginan untuk menekan harga daging sapi hingga Rp 80 ribu per kilogram dengan bantuan insentif pemerintah. Tanpa insentif, pemerintah dinilai sulit menekan tingginya harga jual daging sapi dari peternak.

"Saat ini kan ada dua segmentasi harga, yakni harga daging sapi segar yang berasal dari peternak dan daging beku impor. Daging sapi potong, dapat dijual seharga Rp 80 ribu per kilogram," ujar Asnawi ketika dihubungi Republika.co.id, Kamis (9/6).

Harga tersebut berdasarkan pertimbangan modal awal pengadaan daging. Sementara itu, lanjut Asnawi, harga jual daging sapi dari peternak sangat sulit untuk ditekan.

Sebab, modal awal sapi hidup rata-rata berkisar antara Rp 45 ribu/kilogram-Rp 47 ribu/kilogram. "Itu baru sapi hidup yang masih akan digemukkan kembali. Jika tidak ada subsidi, tentu harga daging sapi dari peternak sangat sulit mencapai Rp 80 ribu/kilogram," ucap Asnawi.

Menurutnya, subsidi dapat direalisasikan dalam bentuk insentif kepada peternak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement